Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan, menilai Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais, menggunakan bahasa paling halus yang sifatnya mengajak untuk memberikan kesempatan kepada Jokowi dan KH Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih, guna menjalankan roda pemerintahan lima tahun kedepan.
"Pak Amien mengatakan kita beri kesempatan kepada Pak Jokowi dan kyai Ma'ruf sampai lima tahun, itu bahasa Pak Amien yang paling halus," kata Hasan, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan, kalau dimaknai dari penggunaan bahasanya, maka ada ajakan untuk mendukung dan mendoakan agar Jokowi-KH Ma'ruf Amin sukses memimpin Indonesia agar menjadi lebih baik, adil, dan sejahtera.
Terkait arah politik PAN, dia mengatakan, Indonesia merupakan negara Pancasila sehingga istilah oposisi tidak tepat.
Menurut dia, bisa saja partai politik di pusat tidak bersama-sama, tetapi di daerah bersama dalam hal mengusung calon kepala daerah, dan bisa terjadi sebaliknya.
"Misalnya di Lampung, kami dengan Partai Golkar bersama partai-partai lain, di Sulawesi Selatan kami bersama PDIP dan Nasdem. Jadi, kita menganut Pancasila, sistemnya musyawarah mufakat, itu bisa sepakat untuk sepakat, bisa juga sepakat atau tidak sepakat," ujarnya.
Hasan yang merupakan ketua MPR mengingatkan, pemerintahan di Indonesia tidak seperti di Amerika Serikat yaitu dua partai politik namun menganut sistem musyawarah mufakat dan menganut multi-partai.
"Jadi saya kira sebagai ketua MPR memang kadang-kadang saya mesti meluruskan di kita itu pemerintahannya bukan seperti Amerika (Serikat) yang hanya dua partai, tetapi kita adalah sistem musyarawah mufakat dan multipartai. Di sini tidak tetapi di daerah lain kita bisa bersama-sama," katanya.
Ia meminta semua pernyataannya tersebut tidak perlu diartikan macam-macam.
Zulkifli Hasan: Amien Rais pakai bahasa halus terkait Jokowi-Ma'ruf
18 Juli 2019 18:00 WIB
Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional, Zulkifli Hasan. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019
Tags: