Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto memimpin Rapat Koordinasi Khusus Kerja Sama Pengembangan Pesawat Tempur KFX/IFX yang produksi Korea Selatan.

"Saya akan menerima detail laporan dari tim nantinya, apa yang sudah dilakukan dan apa yang akan dilakukan," kata Wiranto sebelum memulai rakorsus di kantor Kemenkopolhukam Jakarta, Kamis.

Wiranto menegaskan perkembangan dari proses kerja sama dan kesepakatan kedua negara sudah ada. Korea Selatan juga menghormati usaha dan kepentingan Indonesia.

Program tersebut telah dicanangkan, disetujui dan disepakati melalui nota kesepahaman tahun lalu. Setelah dievaluasi perlu ada satu perubahan sharing dari Indonesia.

Wiranto mengatakan pembahasan saat ini merupakan hal yang sudah lama dibicarakan dan dilakukan untuk mendapatkan masukan dalam pertemuan baik internal maupun dari pihak Korea Selatan.

Baca juga: Proses pengembangan pesawat tempur KFX/IFX capai 20 persen
Baca juga: Indonesia terus negosiasikan program pesawat tempur KFX
Baca juga: Dubes Korsel: Korsel-Indonesia terus lanjutkan proyek pesawat tempur KFX/IFX

Hingga akhir tahun 2018, pengembangan pesawat tempur generasi 4,5 yang merupakan kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan, KFX/IFX, sejak 2011 sudah mencapai 20 persen.

Pesawat-pesawat tempur ini ditargetkan baru bisa diproduksi massal pada 2026 usai uji coba dan sertifikasi.

Sementara jumlah pesawat yang akan diproduksi mencapai 168. Dengan rincian Korea Selatan akan memiliki 120 pesawat terbang dan Indonesia 48 unit.