Pemkab Batang dorong petani melakukan budi daya bawang putih
17 Juli 2019 20:13 WIB
Bupati Batang bersama Ketua Tim Penggerak PKK Uni Kuslantasi Wihaji dan Dandim 0736 Batang Letkol Henry Napitupulu melakukan panen perdana bawang putih di Desa Gunungsari, Kecamatan Bawang. (Foto Kutnadi)
Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mendorong para petani di wilayah bagian atas melakukan budi daya tanaman bawang putih sebagai upaya membantu program pemerintah pusat untuk tidak mengimpor bawang putih.
"Pemerintah telah menunjuk Kabupaten Batang sebagai salah satu daerah yang menjadi penangkar atau penyedia bibit bawang putih karena wilayahnya dinilai cocok untuk ditanam bawang putih," kata Bupati Batang Wihaji usai melakukan panen perdana bawang putih di Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Rabu.
Menurut dia, pada 2018, pemkab telah menyediakan lahan tanaman bawang putih seluas 94 hektare dengan produksi mampu mencapai 6,8 ton per hektare atau lebih tinggi dibanding target yang ditetapkan oleh pemerintah sebanyak 6 ton.
Oleh karena, kata dia, pada 2019 pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) menunjuk Kabupaten Batang untuk menambah luas lahan 275 hektare dan 84 hektare dari kemitraan atau importir karena dinilai sukses melakukan budi daya tanaman bawang putih.
Baca juga: Anggota DPR: butuh 60.000 hektare untuk swasembada bawang putih
"Saat ini, Pemkab Batang ditunjuk oleh pemerintah sebagai tempat penangkar bibit bawang putih atau produsen benih. Bibit bawang putih ini, nantinya akan disebarkan di seluruh wilayah Indonesia agar pada 2021 pemerintah tidak impor lagi bawang putih," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Batang Megayani Tamrin mengatakan bahwa wilayah ini memang dikhususkan oleh pemerintah untuk pembibitan bawang putih bukan untuk kebutuhan konsumsi.
Harga jual bawang basah untuk bibit, kata dia, kini sebesar Rp10 ribu per kilogram sedang bawang putih yang sudah dikeringkan Rp35 ribu, dan bibit bawang putih siap tanam Rp50 ribu/ kilogram.
"Oleh karena, ke depan kami akan menyiapkan lahan pembibitan bawang putih seluas sekitar 300 hektare. Saat ini, lahan belum ditanami bawang putih," katanya.
Baca juga: Kementan : importir bawang putih wajib tanam wujudkan swasembada
"Pemerintah telah menunjuk Kabupaten Batang sebagai salah satu daerah yang menjadi penangkar atau penyedia bibit bawang putih karena wilayahnya dinilai cocok untuk ditanam bawang putih," kata Bupati Batang Wihaji usai melakukan panen perdana bawang putih di Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Rabu.
Menurut dia, pada 2018, pemkab telah menyediakan lahan tanaman bawang putih seluas 94 hektare dengan produksi mampu mencapai 6,8 ton per hektare atau lebih tinggi dibanding target yang ditetapkan oleh pemerintah sebanyak 6 ton.
Oleh karena, kata dia, pada 2019 pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) menunjuk Kabupaten Batang untuk menambah luas lahan 275 hektare dan 84 hektare dari kemitraan atau importir karena dinilai sukses melakukan budi daya tanaman bawang putih.
Baca juga: Anggota DPR: butuh 60.000 hektare untuk swasembada bawang putih
"Saat ini, Pemkab Batang ditunjuk oleh pemerintah sebagai tempat penangkar bibit bawang putih atau produsen benih. Bibit bawang putih ini, nantinya akan disebarkan di seluruh wilayah Indonesia agar pada 2021 pemerintah tidak impor lagi bawang putih," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Batang Megayani Tamrin mengatakan bahwa wilayah ini memang dikhususkan oleh pemerintah untuk pembibitan bawang putih bukan untuk kebutuhan konsumsi.
Harga jual bawang basah untuk bibit, kata dia, kini sebesar Rp10 ribu per kilogram sedang bawang putih yang sudah dikeringkan Rp35 ribu, dan bibit bawang putih siap tanam Rp50 ribu/ kilogram.
"Oleh karena, ke depan kami akan menyiapkan lahan pembibitan bawang putih seluas sekitar 300 hektare. Saat ini, lahan belum ditanami bawang putih," katanya.
Baca juga: Kementan : importir bawang putih wajib tanam wujudkan swasembada
Pewarta: Kutnadi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019
Tags: