Tangerang (ANTARA) - Kontraktor pembangunan Tol JORR II menyatakan siap bertanggung jawab penuh terhadap dampak dari pembangunan tol mulai dari akses jalan hingga debu yang mengganggu, khususnya pada aktivitas belajar di SMP Negeri 21.

Kesepakatan tersebut terjadi setelah Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Masyati Yulia beserta jajarannya serta Camat Benda Teddy Roestandi dan Pelaksana Harian (Plh) Kepala Sekolah SMPN 21 Kota Tangerang Sarnoto menemui perwakilan Tol JORR II.

Pasalnya, dampak proyek pembangunan Tol JORR II sedikitnya memang mengganggu aktifitas belajar mengajar di SMPN 21 Kota Tangerang.

Debu dari tumpukan tanah tersebut terbawa angin masuk ke ruang-ruang kelas. "Iya, pihak JORR akan bertanggungjawab penuh," kata Masyati.

Masyati melanjutkan terkait jalan menuju gerbang sekolah akan dibuka akses baru dan jalan akses lama akan ditutup.

Pihak JORR juga berjanji akan membangun gerbang baru yang akses jalannya sudah di cor sekaligus memagar SMPN 21. "Mereka sudah bergerak untuk mulai membangun," lanjut Masyati.

"Jadi nanti tidak lagi lewat akses jalan yang lama karena sudah ditutup. Dan akses jalan yang baru tidak boleh ada kendaraan proyek yang lewat jadi khusus untuk siswa, sehingga aman," imbuhnya.

Masyati mengungkapkan, pihak JORR juga akan melakukan penyiraman dilokasi tumpukan tanah sebanyak 3-4 kali sehari, sehingga debu tidak lagi terbawa angin.

Ditambah, pihak JORR akan memberikan kurang lebih 2.000 masker gratis untuk digunakan siswa-siswi dan tenaga pengajar di SMPN 21. "Masker akan diberikan besok (Kamis, 18/7)," kata Masyati.

Baca juga: Antisipasi insiden Tol BORR, Kementerian PUPR sidak proyek tol

Baca juga: Pemprov Jabar tetapkan lokasi proyek Tol Cigatas