Jakarta (ANTARA News) - Tiga tahun terakhir ini Togar Sianipar selalu bersinggungan dengan masalah pembajakan. Sejak menjabat Ketua Umum Gerakan Anti Pembajakan (GAP, sekarang Lembaga Koordinasi GAP), mantan Kapolda Sumatera Utara dan BNN (Badan Narkotika Nasional) ini giat melakukan gerakan untuk memberantas pembajakan kaset/VCD/DVD film dan musik, juga video porno. Namun, semua gerakan itu seperti percuma, peredaran barang bajakan justru meningkat. "Menurut saya justru meningkat," katanya kepada ANTARA, usai berbicara di acara peluncuran album baru band Seventeen di Glodok Plaza, Jakarta Barat, Selasa. Togar mengatakan, selama ini pihaknya gencar berkampaye termasuk mengimbau para pembajak dan memberikan masukan kepada aparat kepolisian agar melakukan tindakan, Tetapi upaya itu belum berhasil secara signifikan karena berbagai hal, termasuk kerjasama aparat kepolisian yang dikatakannya sebagai "belum menyeluruh". "Menghapus pembajakan memang tidak mudah karena sudah mengkultur, sudah berlangsung sejak lama dan seolah-olah dibiarkan," katanya. Ia juga menyebut pusat perdagangan Glodok sebagai pusat kegiatan pembajakan termasuk distribusi barang bajakan secara nasional. Persoalannya, katanya, sampai saat ini belum ada tindakan yang dilakukan aparat di tempat tersebut. "Pertanyaan saya sama dengan anda, Mengapa sampai sekarang aparat tidak pernah melakukan tindakan (penertiban) di Glodok," katanya. Dalam satu wawancara sebelumnya, Togar Sianipar mengatakan bahwa negara sangat dirugikan oleh ulah para pembajak. "Kalau dihitung-hitung, bisa menutup hutang luar negeri Indonesia," katanya.(*)