Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai perubahan pola ujian masuk atau seleksi ke perguruan tinggi negeri (PTN) disebabkan adanya independensi yang dimiliki lembaga pendidikan tinggi itu. "Itu kan karena adanya independensi perguruan tinggi, sehingga menyebabkan sistem itu bisa diubah sesuai kebutuhan," katanya, di Bandara Ngurah Rai, Bali, Selasa, sesaat sebelum bertolak kembali ke Jakarta seusai melakukan kunjungan kerja di provinsi tersebut. Namun demikian, menurut Wapres, tentunya diharapkan bibit-bibit unggul para calon mahasiswa dari daerah bisa tetap terakomodasi dengan cara-cara yang berbeda. Sebelumnya, pertemuan 41 PTN (dari 56 PTN se-Indonesia) di ITS Surabaya, Sabtu (9/3) memutuskan bahwa ke-41 PTN menyatakan keluar dari Perhimpunan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) dan akan menyelenggarakan Ujian Masuk Perguruan Tinggi (UMPT) Nasional. Sedangkan mengenai anggaran pendidikan pada APBN 2008, Wapres mengatakan bahwa yang turun bukan anggaran pendidikan, tetapi hanya persentase-nya. Ia menjelaskan, besaran nominal anggaran pendidikan tidak turun, tetapi persentase secara keseluruhan memang turun akibat adanya penghematan anggaran 15 persen. Wapres menambahkan, karena adanya subsidi yang naik, maka anggaran belanja pemerintah juga naik. Namun demikian, anggaran pendidikan untuk program prioritas sebagian besarnya dapat dipenuhi. "Kalaupun ada pemotongan, itu untuk belanja barang, perjalanan atau biaya 'provisi' kantor. Tetapi pemotongan itu tidak untuk anggaran yang esensi pendidikan," katanya. (*)