Denpasar (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengucapkan selamat kepada rakyat dan pemerintah Malaysia yang telah mampu menjalankan demokrasi melalui pelaksanaan pemilihan umum yang berlangsung aman dan damai. "Kita mengucapkan selamat kepada rakyat Malaysia dan pemerintahan yang menang, dalam artian sukses melaksanakan besaran pemilunya," katanya di Bandara Ngurah Rai, Bali, Selasa, sesaat sebelum bertolak kembali ke Jakarta setelah melakukan kunjungan kerja di provinsi tersebut. Menurut Kalla, Barisan Nasional yang merupakan koalisi 14 partai politik menang tipis untuk ukuran Malaysia, tetapi kalau di Indonesia tentu sudah menang besar, yakni antara 60 berbanding 30 persen atau selisih 30 persen. Kemenangan kelompok oposisi di sejumlah negara bagian Malaysia, katanya, merupakan bagian dari proses demokrasi yang tengah berjalan akibat keterbukaan informasi. Kalaupun di Malaysia itu persnya agak dikontrol, tetapi tetap saja ada SMS (layanan pesan singkat) dan internet, sehingga akses informasi bagi masyarakat tetap terbuka luas. Mengenai kemenangan partai oposisi di sejumlah negara bagian yang disebabkan karena kurangnya kepercayaan etnis China dan India kepada Barisan Nasional, menurut Kalla, hal itu hanya salah satu faktor saja, karena masih ada faktor lain yang berpengaruh yakni faktor ekonomi dunia. "Kalau saya baca, semuanya itu isu kenaikan harga dan sifatnya mendunia sehingga tidak bisa dihindari," katanya. Namun demikian, katanya, demokrasi di Malaysia telah berjalan dan kemenangan partai oposisi di sejumlah negara bagian adalah hal yang wajar. Pemerintah Indonesia, katanya, mengucapkan selamat atas dinamika itu. Pada Pemilu Parlemen 2008 yang berlangsung Sabtu (8/3), koalisi berkuasa di Malaysia, Barisan Nasional, memenangi140 kursi dari 222 kursi di parlemen. Sedangkan oposisi Malaysia meraih kemenangan besar dalam 40 tahun terakhir, dengan menang di lima negara bagian dan merebur 82 kursi di parlemen. Abdullah Ahmad Badawi pada Senin (10/3) telah diangkat kembali oleh Yang Dipertuan Agung Malaysia Mizan Zainal Abidin sebagai PM Malaysia untuk periode 2008-2013. Pelantikan itu makin memperkokoh posisi Badawi sebagai pemimpin tertinggi United Malay National Organisation (UMNO) maupun Barisan Nasional. (*)