Antisipasi insiden Tol BORR, Kementerian PUPR sidak proyek tol
17 Juli 2019 14:46 WIB
Lokasi proyek pembangunan Jalan Tol Bogor Ring Road (BORR) III A ruas Simpang Yasmin-Simpang Semplak jalur A di titik P109. (Dokumentasi Kementerian PUPR)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan lebih rutin melakukan inspeksi mendadak atau sidak guna mengantisipasi insiden seperti yang terjadi dalam pengerjaan proyek Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) seksi IIIA yang mengalami insiden keruntuhan sistem Shoring dan Formwork Pierhead P109 pada Rabu (10/7).
"Setelah kita evaluasi, kita akan melakukan perbaikan manajemen dengan model sidak. Jadi tidak perlu ada kasus baru. Saya balik kondisinya, saya yang berada di depan (memantau proyek)," kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto di Jakarta, Rabu.
Dalam sidak, Sugiyartanto mengatakan akan mengecek sejauh mana standar operasional prosedur (SOP) dijalankan, termasuk sistem manajerial keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam pekerjaan proyek.
"SOP kan sudah ada, itu untuk menghindari, mengantisipasi, karena lebih baik mencegah apabila ada faktor kesalahan manusia," imbuhnya.
Sugiyartanto menuturkan sidak bukanlah metode baru dalam mengawasi proyek pekerjaan jalan tol. Ia bahkan mengaku kerap melakukan sidak ke sejumlah proyek tol.
Sidak pun, lanjut dia, merupakan peningkatan fungsi pengawasan untuk memastikan pembangunan tetap berjalan baik. Terlebih setelah ada insiden robohnya tiang pancang jalam tol BORR beberapa waktu lalu.
"Fungsi pengawasan ini yang harus ketat. Makanya fungsi saya dalam pelaksanaan, saya akan merubah atau menambah sidak," katanya.
Terpisah, Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin mengatakan sidak telah sering dilakukan untuk mengawasi pengerjaan proyek pembangunan jalan tol. Hanya saja, karena keterbatasan waktu dan tim, sidak menjadi tidak optimal.
"Kita akan buat lagi, kita datang ke lokasi yang dianggap memang punya risiko tinggi untuk mengecek. Tapi sifatnya preventif," katanya.
Sejumlah poin yang dicek dalam sidak antara lain mekanisme prosedur K3, material, teknologi serta metodologi dan orangnya.
"Dilihat apa memang ini orangnya standar kerjanya masih mencukupi, jangan-jangan dia sudah tidak tidur dua bulan atau apa, kan bisa saja," katanya.
Baca juga: Ini 8 rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi atas insiden Tol BORR
Baca juga: Kementerian PUPR pastikan pekerjaan tol BORR sesuai jadwal
"Setelah kita evaluasi, kita akan melakukan perbaikan manajemen dengan model sidak. Jadi tidak perlu ada kasus baru. Saya balik kondisinya, saya yang berada di depan (memantau proyek)," kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto di Jakarta, Rabu.
Dalam sidak, Sugiyartanto mengatakan akan mengecek sejauh mana standar operasional prosedur (SOP) dijalankan, termasuk sistem manajerial keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam pekerjaan proyek.
"SOP kan sudah ada, itu untuk menghindari, mengantisipasi, karena lebih baik mencegah apabila ada faktor kesalahan manusia," imbuhnya.
Sugiyartanto menuturkan sidak bukanlah metode baru dalam mengawasi proyek pekerjaan jalan tol. Ia bahkan mengaku kerap melakukan sidak ke sejumlah proyek tol.
Sidak pun, lanjut dia, merupakan peningkatan fungsi pengawasan untuk memastikan pembangunan tetap berjalan baik. Terlebih setelah ada insiden robohnya tiang pancang jalam tol BORR beberapa waktu lalu.
"Fungsi pengawasan ini yang harus ketat. Makanya fungsi saya dalam pelaksanaan, saya akan merubah atau menambah sidak," katanya.
Terpisah, Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin mengatakan sidak telah sering dilakukan untuk mengawasi pengerjaan proyek pembangunan jalan tol. Hanya saja, karena keterbatasan waktu dan tim, sidak menjadi tidak optimal.
"Kita akan buat lagi, kita datang ke lokasi yang dianggap memang punya risiko tinggi untuk mengecek. Tapi sifatnya preventif," katanya.
Sejumlah poin yang dicek dalam sidak antara lain mekanisme prosedur K3, material, teknologi serta metodologi dan orangnya.
"Dilihat apa memang ini orangnya standar kerjanya masih mencukupi, jangan-jangan dia sudah tidak tidur dua bulan atau apa, kan bisa saja," katanya.
Baca juga: Ini 8 rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi atas insiden Tol BORR
Baca juga: Kementerian PUPR pastikan pekerjaan tol BORR sesuai jadwal
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019
Tags: