Jakarta (ANTARA) - Kehadiran Forum Negara Kepulauan atau Archipelagic and Island State (AIS), yang digagas Indonesia, bersama dengan badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Program Pembangunan (UNDP), merupakan salah satu penegasan peran Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Pernyataan tersebut dikatakan oleh Deputi Menko Maritim bidang Koordinasi Maritim Purbaya Yudhi Sadewa saat dijumpai di gedung Kemenko Maritim di Jakarta, Selasa.

“Ini proyek yang serius, kita harapkan mungkin kalau kuat anggotanya lebih besar dari ASEAN. Kita bisa memimpin di dunia. Ini adalah salah satu implementasi poros maritim dunia Pak Jokowi. Jadi kita tidak hanya omong kosong,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menjelaskan kepentingan Indonesia dalam forum tersebut cukup besar, yakni untuk menunjukkan kepemimpinan di kancah internasional.

Sebagai bentuk komitmen untuk berperan lebih di forum tersebut, pemerintah Indonesia menghibahkan bantuan finansial senilai satu juta dolar AS, atau sekitar 14 miliar rupiah, untuk negara-negara yang tergabung dalam AIS, sebagai bagian dari komitmen untuk menghadapi perubahan iklim.

Dana hibah tersebut disalurkan melalui agensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Program Pembangunan (UNDP).

Baca juga: Indonesia hibahkan 1 juta dolar AS hadapi ancaman perubahan iklim

Baca juga: UNDP: hibah Indonesia untuk cari solusi konkret perubahan iklim

Baca juga: UNDP: negara kepulauan hadapi tantangan lindungi laut