Jakarta (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia berharap investasi yang masuk ke Indonesia merupakan investasi yang berorientasi ekspor dan bersifat padat karya.

"Investasi yang kita coba masuk diharapkan merupakan investasi yang mempunyai dampak yang bersifat padat karya dan berorientasi ekspor. Itu yang diharapkan," ujar Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Perkasa Roeslani di Jakarta, Selasa.

Rosan menjelaskan bahwa investasi masuk yang diinginkan adalah penciptaan lapangan pekerjaan mengingat pekerjaan rumah kita yang utama adalah bagaimana menciptakan lapangan pekerjaan.

Investasi memang harus ditingkatkan semaksimal mungkin karena investasi berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 33 persen sampai dengan 35 persen yang berasal dari investasi.



Rosan juga mendorong semua pemangku kepentingan melakukan reformasi dalam segala bidang agar tidak tertinggal dalam mengejar peluang investasi, mengingat negara-negara lain terus melakukan reformasi dalam hal perizinan, koordinasi, dan juga dalam perpajakan.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengatakan pada visi dan misinya dimana salah satunya akan mengundang investasi yang seluas-luasnya sebagai kunci dari membuka lapangan pekerjaan yang sebesar-besarnya.

Demi tercapainya tujuan ini, Jokowi mengatakan segala penghambat investasi harus dipangkas, baik proses perizinan yang lambat, berbelit-belit, terlebih yang mensyaratkan pungutan liar (pungli).

Presiden pun tidak akan segan-segan untuk menghajar pungli tersebut agar tidak ada lagi hambatan-hambatan investasi yang merupakan kunci untuk membuka lapangan kerja yang luas.

Sementara itu Wakil Ketua Komite Ekonomi Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta menilai bahwa pidato yang disampaikan Presiden Jokowi semakin menegaskan bahwa pemerintahan selanjutnya akan memangkas regulasi hingga birokrasi yang menghambat investasi.

Menurut dia, birokrasi dan regulasi rumit menjadi permasalahan klasik yang selama ini menggerogoti daya saing Indonesia.

Baca juga: Kadin dorong upaya perluas pasar ekspor

Baca juga: Kadin dorong pemerintah bantu kemudahan investasi kapalBaca juga: Kadin: Tunda penerapan kebijakan relaksasi DNI
Baca juga: Kadin prakarsai Gerakan Ekspor Nasional