New York (ANTARA News) - Satu ledakan kecil menyebabkan kerusakan ringan di sebuah pusat perekrutan militer AS di kawasan Times Square, New York, Kamis dinihari, namun polisi mengatakan tidak ada korban cedera. Polisi mengatakan satu bom rakitan telah mengakibatkan kerusakan ringan di bangunan tersebut sekitar pukul 3:45 pagi (15:45 WIB). Kaca pintu pecah dan bingkai logamnya hancur. Ledakan itu juga memporakporandakan satu bingkai yang berisi poster klasik "Uncle Sam" berkata " I want you." Ledakan itu terjadi di saat belum banyak orang yang lalu lalang di kawasan sibuk di pusat Manhattan itu. Departemen Keamanan Negara mengatakan tidak ada tanda-tanda ancaman terhadap Amerika Serikat dari ledakan tersebut dan biro penyelidik federal (FBI) ikut menyelidiki kasus tersebut. Gedung yang menjadi lokasi ledakan itu terletak antara Broadway dan Seventh Avenue di Times Square, kawasan yang seringkali dijuluki persimpangan jalan se-dunia. Para pengunjuk rasa yang anti-perang secara berkala melakukan aksi di tempat itu dan gedung tersebut juga pernah menjadi sasaran vandalisme. Jurubicara Departemen Keamanan Negara, Laura Keehner, mengemukakan bahwa penyelidikan tahap awal masih berlangsung, namun dia menambahkan "tidak ada informasi yang cukup terpercaya untuk menganggap bahwa ada ancaman terhadap negara pada saat ini." Polisi sempat menutup jalan-jalan di sekitar kawasan bisnis dan turis itu, namun lalu lintas kembali dibuka tiga jam setelah ledakan. Pengoperasian kereta bawah tanah (subway) melalui stasiun Times Square kembali normal. Warga New York sensitif terhadap insiden semacam itu sejak terjadinya peristiwa 11 September 2001 yang menghantam gedung kembar WTC di Manhattan. WTC juga pernah menjadi sasaran suatu serangan truk bom yang menewaskan enam orang pada tahun 1993. Kapten Charles Jaquillard, pejabat berwenang untuk perekrutan angkatan darat AS di Manhattan, kepada Reuters di lokasi mengatakan bahwa tidak seorangpun ada di gedung saat ledakan terjadi. Seorang saksi mata, Nino Reyes, (26), mengatakan dia baru membuka kios kopi dan kudapan ketika mendengar satu ledakan lalu melihat tiga atau empat orang kabur. Insiden pada Kamis tersebut terjadi beberapa hari menjelang lima tahun invasi AS ke Irak pada 19 Maret.(*)