Progres pembangunan Jakgrosir Kepulauan Seribu capai 65 persen
15 Juli 2019 22:05 WIB
Sejumlah warga tengah menunggu dibukanya pusat perkulakan JakGrosir Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (15/7/2019). JakGrosir Pasar Induk Kramat Jati satu-satunya pusat perkulakan yang sudah beroperasi sejak 2017. (ANTARA/Laily Rahmawaty)
Jakarta (ANTARA) - Pembangunan Pusat perkulakan JakGrosir di Pulau Tidung Kecil, Kepulauan Seribu terus dikebut, dan ini pembangunan mencapai 65 persen sehingga ditargetkan rampung pada bulan Juli 2019.
"Pembangunan sudah 65 persen. target kita tetap diusahakan selesai akhir Juli ini," kata Kepala Humas Perusahaan Daerah (Perumda) Pasar Jaya, Amanda Gita Dinajar kepada ANTARA di Jakarta, Senin.
Pembangunan JakGrosir di Kepulauan Seribu dimulai tahun 2018 lalu ditujukan untuk menjaga stabilitas harga sembako di wilayah tersebut sehingga harga kebutuhan pokok di daratan dan kepulauan sama.
Amanda mengakui, pembangunan JakGrosir Pulau Seribu mengalami sejumlah kendala karena letaknya yang berada di pulau sehingga perlakuannya berbeda dengan pembangunan di daratan.
Pengiriman materia dan barang ke lokasi, lanjut dia, sangat dipengaruhi oleh faktor iklum dan cuaca. Namun, Perumda Pasar Jaya tetap menargetkan pembangunan selesai tahun 2019 ini.
"Ada sedikit keterlambatan mengingat faktor cuaca mempengaruhi proses pengiriman material ke Pulau Seribu," katanya.
Menurut dia, kehadiran JakGrosir di Pulau Seribu mendapat respon positif dari pemerintah daerah maupun masyarakat sekitar yang mendukung keberadaanya.
Perlu diketahui harga kebutuhan pokok yang ada di Kepulauan Seribu tidak sama dengan harga yang ada di daratan.
Hal ini dikarenakan aksebilitas untuk mendapatkan barang kebutuhan tersebut membutuhkan waktu dan biaya yang tidak murah.
"JakGrosir sendiri akan menjual produk pangan yang harganya sama dengan yang ada di Jakarta," kata Amanda.
JakGrosir merupakan induk dari JakMart yang ada di Jakarta. Melalui JakGrosir, pedagang bisa mendapatkan barang dengan harga yang murah dan bersaing.
Selain pedagang yang berada di naungan pasar, ada tiga kategori lainnya yang dapat belanja di JakGrosir, antara lain Pegawai Pemprov DKI Jakarta, karyawwan Perumda Pasar Jaya dan masyarakat yang memiliki Kartu Jakarta Pintar (KJP).
"Pembangunan sudah 65 persen. target kita tetap diusahakan selesai akhir Juli ini," kata Kepala Humas Perusahaan Daerah (Perumda) Pasar Jaya, Amanda Gita Dinajar kepada ANTARA di Jakarta, Senin.
Pembangunan JakGrosir di Kepulauan Seribu dimulai tahun 2018 lalu ditujukan untuk menjaga stabilitas harga sembako di wilayah tersebut sehingga harga kebutuhan pokok di daratan dan kepulauan sama.
Amanda mengakui, pembangunan JakGrosir Pulau Seribu mengalami sejumlah kendala karena letaknya yang berada di pulau sehingga perlakuannya berbeda dengan pembangunan di daratan.
Pengiriman materia dan barang ke lokasi, lanjut dia, sangat dipengaruhi oleh faktor iklum dan cuaca. Namun, Perumda Pasar Jaya tetap menargetkan pembangunan selesai tahun 2019 ini.
"Ada sedikit keterlambatan mengingat faktor cuaca mempengaruhi proses pengiriman material ke Pulau Seribu," katanya.
Menurut dia, kehadiran JakGrosir di Pulau Seribu mendapat respon positif dari pemerintah daerah maupun masyarakat sekitar yang mendukung keberadaanya.
Perlu diketahui harga kebutuhan pokok yang ada di Kepulauan Seribu tidak sama dengan harga yang ada di daratan.
Hal ini dikarenakan aksebilitas untuk mendapatkan barang kebutuhan tersebut membutuhkan waktu dan biaya yang tidak murah.
"JakGrosir sendiri akan menjual produk pangan yang harganya sama dengan yang ada di Jakarta," kata Amanda.
JakGrosir merupakan induk dari JakMart yang ada di Jakarta. Melalui JakGrosir, pedagang bisa mendapatkan barang dengan harga yang murah dan bersaing.
Selain pedagang yang berada di naungan pasar, ada tiga kategori lainnya yang dapat belanja di JakGrosir, antara lain Pegawai Pemprov DKI Jakarta, karyawwan Perumda Pasar Jaya dan masyarakat yang memiliki Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019
Tags: