Kairo (ANTARA News) - Para menteri luar negeri Liga Arab hari Rabu mencela serangan maut Israel di Jalur Gaza dengan sebutan "kejahatan perang." Dalam pertemuan di Kairo, para menteri tersebut mengemukakan mereka "mencela kejahatan ganas yang dilakukan pasukan pendudukan Israel di Gaza dan wilayah pendudukan lainnya... menganggap mereka pelaku kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan." Kalimat tersebut adalah sebagian dari pernyataan yang akan disahkan secara resmi oleh 22 menteri luar negeri yang menjadi anggota Liga Arab. Serangan-serangan Israel sejak sepekan lalu telah membunuh lebih dari 126 orang di Gaza, termasuk anak-anak dan penduduk sipil lainnya. Dua tentara Israel dan satu orang penduduk sipil Israel juga tewas dalam kurun waktu tersebut. Pengutukan oleh Arab itu keluar ketika Perdana Menteri Israel Ehud Olmert berikrar Rabu bahwa dirinya akan tetap melancarkan serangan militer di Jalur Gaza. Serangan itu dimaksudkan untuk menghentikan serangan roket ke Israel dari wilayah yang dikuasai oleh Hamas. "Operasi Israel di Jalur Gaza akan diteruskan selama tembakan roket terus dilakukan," ungkap seorang pejabat senior, mengutip ucapan Olmert dalam pertemuan kabinet keamanan atas situasi di Gaza. Kantor Olmert kemudian mengeluarkan pernyataan "pemerintah Israel akan terus menerus bertindak, secara sistematis, dan dalam jangka waktu panjang... untuk menghentikan serangan roket dan kegiatan teror lainnya di Gaza." Pertemuan di Kairo itu berlangsung ketika Menteri Luar Negeri AS Condoleezza Rice mengakhiri kunjungannya di Timur Tengah. Dalam kunjungan itu dia mengulangi bahwa tembakan roket harus berhenti, dan minta Israel -- yang dikutuk masyarakat internasional karena pengerahan kekuatan secara berlebihan --untuk menyelamatkan nyawa tak berdosa dalam serangan itu. "Amerika Serikat tentu saja mengerti hak Israel untuk membela diri, tetapi Israel harus sangat sadar atas dampak-dampak operasi ini terhadap orang yang tidak berdosa," kata Rice kepada AFP.(*)