Jakarta (ANTARA) - Seorang calon haji Embarkasi Pondok Gede asal Cilegon, Provinsi Banten meninggal dunia di Rumah Sakit Haji Jakarta Timur akibat serangan jantung yang dideritanya.

"Ya almarhum atas nama Erfin usia 52 tahun kelompok terbang 12 meninggal sekitar pukul 10.00 WIB," kata Kepala Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Pondok Gede, Ade Erma di Jakarta, Senin.

Ia menjelaskan awalnya almarhum mengalami sakit ketika akan bertolak ke Bandara Soekarno-Hatta. Melihat kondisi tersebut, petugas langsung merujuk ke Rumah Sakit Haji yang berdekatan dengan embarkasi setempat.

Baca juga: Dua kloter JCH embarkasi Batam laksanakan Miqat di Bir Ali

Setelah dirujuk ke rumah sakit, almarhum sepenuhnya diserahkan kepada PPIH karena tim medis hanya sebatas pelayanan kesehatan di embarkasi setempat.

Selain Erfin, petugas kesehatan Embarkasi Pondok Gede juga merujuk tiga calon haji kloter 13 ke Rumah Sakit Haji Jakarta Timur karena dalam kondisi tidak sehat.

Ia menambahkan berdasarkan SKB tiga menteri, JCH dalam kondisi hamil hanya dibolehkan berangkat ke Tanah Suci apabila usia kandungan 14 sampai 26 minggu. Jika di bawah 14 atau di atas 26 minggu maka dilarang.

Baca juga: Embarkasi Pondok Gede sediakan layanan penukaran rupiah ke riyal

Alasannya, usia kandungan 14 minggu masih terlalu muda dan di atas 26 minggu sudah terlalu tua serta dikhawatirkan bisa keguguran.

Selain itu, ujar dia, saat ini kondisi cuaca di Tanah Suci dalam kondisi sangat panas antara 45 hingga 50 derajat celsius. Oleh karena itu JCH diminta agar banyak minum air putih dan istirahat yang cukup.

"Kita mengimbau jika waktu beribadah telah siap, maka disarankan istirahat agar lebih menghemat energi," katanya.

Baca juga: Menag dipastikan ke Arab Saudi pimpin Delegasi Amirul Hajj 2019

Selain itu, JCH juga diminta banyak mengonsumsi buah-buahan untuk menjaga stamina tubuh serta menjauhi unta karena salah satu hewan penular virus Mers-VOC.

Sementara itu, Sekretaris PPIH Embarksi Pondok Gede, Tabroni membenarkan salah seorang calon haji batal berangkat tahun ini karena meninggal dunia.

Bagi JCH yang dirawat di Rumah Sakit Haji masih bisa berangkat dengan kloter selanjutnya. Namun kepastian bertolak ke Tanah Suci harus berdasarkan rekomendasi dokter.

Baca juga: Kemenag Sleman temukan calon haji bawa jamu tradisional

"Saat ini memang masih ada yang sedang dirawat di Rumah Sakit Haji dan akan diberangkatkan pada kloter berikutnya," kata dia.

Khusus JCH asal Provinsi Banten yang dalam kondisi hamil juga dipastikan batal bertolak ke Tanah Suci dan baru berangkat pada 2020.