Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais, menilai Presiden terpilih Joko Widodo paham makna demokrasi karena mempersilakan apabila ada pihak yang ingin menjadi oposisi karena posisi tersebut mulia.
"Pak Jokowi itu paham demokrasi (memperbolehkan pihak lain menjadi oposisi)," kata dia, di Kantor DPP PAN, Jakarta, Senin.
Menurut dia, pernyataan Jokowi itu wajar, namun yang dia nilai lucu adalah ada pihak yang tidak ditawari kursi jabatan oleh Jokowi tetapi meminta-minta posisi. Ia katakan, itu adalah aib dan "gede rasa".
Ia mengatakan, dia menginginkan agar PAN tidak bergabung dalam koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf dan mengambil posisi sebagai oposisi.
"Untuk PAN sama, jangan sampai bergabung dalam pemerintahan," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden terpilih Joko Widodo menyambut baik jika ada yang ingin menjadi bagian dari oposisi dari pemerintahan yang akan dia pimpin pada periode 2019-2024.
"Menjadi oposisi itu juga sangat mulia, silahkan jadi oposisi asal jangan oposisi menimbulkan dendam dan kebencian," kata Jokowi mengakhiri pidato Visi Indonesia di SICC Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (14/7).
Menurut Jokowi, menjadi oposisi benar-benar mengkritisi kebijakan pemerintah jika memang tidak sesuai dengan semestinya, bukan oposisi yang disertai dengan hinaan, cacian dan kebencian.
Bangsa kita, kata dia, memiliki norma-norma yang perlu dijunjung tinggi, seperti norma agama, juga memiliki etika tata krama ketimuran dan budaya yang luhur.
Amien Rais katakan Jokowi paham demokrasi karena sebut oposisi mulia
15 Juli 2019 16:33 WIB
Dokumentasi Amien Rais. Foto diabadikan dalam kapasitas dia sebagai ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019
Tags: