Korem 152/Babullah terjunkan personelnya ke wilayah terdampak gempa
15 Juli 2019 15:28 WIB
Personel Korem 152/Babullah bersama Forkompimda Halsel memantau distribusi bantuan yang disalurkan ke wilayah terdampak gempa magnitudo 7,2 di Gane Barat, Halmahera Selatan. (ANTARA/Abdul Fatah)
Ternate (ANTARA) - Korem 152/Babullah menerjunkan personelnya ke wilayah terdampak gempa magnitudo 7,2 di Gane Barat, Halmahera Selatan untuk membantu korban gempa.
Danrem 152/Babullah Kolonel Inf Endro Satoto, S.Ip,MM melalui siaran pers yang diterima Antara, Senin, memerintahkan tim reaksi cepat yang diterjunkan untuk penanggulangan bencana yang terdiri dari unsur pasukan, dapur umum, kesehatan maupun perhubungan lengkap dengan kendaraan, alat komunikasi, peralatan dapur umum hingga obat-obatan.
Tim yang dipimpin langsung oleh Danyonif RK 732/Banau Mayor Inf Rully Eko segera bertolak menuju lokasi yang paling para terdampak bencana gempa bumi tersebut, dan selanjutnya akan bergabung dengan pasukan Kodim dan Koramil yang dipimpin Dandim Labuha maupun unsur lainnya baik BNPB, Polri dan Basarnas.
Danrem menyampaikan, dalam penanggulangan bencana itu, telah menerjunkan 1 SSK (Satuan Setingkat Kompi) pasukan gabungab yang dipimpin Danyon yang terdiri dari 1 SST (Satuan Setingkat Pleton) unsur pasukan dari Yonif untuk evakuasi, 1 SSR (Satuan Setingkat Regu) Denbekang untuk Dapur Umum, 1 SSR Denkesyah untuk pelayanan kesehatan dan dua orang personel Denhub yang membuka akses komunikasi darurat melalui jaringan radio.
"Nantinya tim tersebut akan bergabung dengan personel Kodim sejumlah 1 SST dan Batalyon sejumlah 1 SST yang sebelumnya telah diterjunkan sejak tadi malam dipimpin langsung oleh Dandim, selain itu saat ini tim BNPB Pusat maupun BPBD Provinsi Malut telah menuju ke lokasi terdampak di wilayah Gane Halmahera Selatan," katanya.
Saat ini Danramil Mafa dan para Babinsa sudah berada di Desa Rangga-Rangga yang terdampak paling parah akibat bencana alam gempa bumi.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Malut hingga Senin (15/7) siang mencatat, warga terdampak gempa berkekuatan magnitudo 7,2 sebanyak 1.104 orang mengungsi tersebar di sembilan titik belum termasuk di Gane Barat, Gane Timur dan Bacan Timur.
Sekretaris BPBD Malut, Ali Yau kepada Antara mengatakan, akibat gempa dua orang warga meninggal bernama Aisyah (51 tahun) asal Gane Luar dan Halimah asal Desa Papaceda Kecamatan Gane Barat.
Baca juga: BNPB: Penanganan gempa Halmahera Selatan terkendala akses
Baca juga: Tim reaksi cepat BNPB diturunkan ke Halmahera Selatan
Baca juga: Halmahera Selatan tetapkan masa tanggap darurat bencana hingga 21 Juli
Danrem 152/Babullah Kolonel Inf Endro Satoto, S.Ip,MM melalui siaran pers yang diterima Antara, Senin, memerintahkan tim reaksi cepat yang diterjunkan untuk penanggulangan bencana yang terdiri dari unsur pasukan, dapur umum, kesehatan maupun perhubungan lengkap dengan kendaraan, alat komunikasi, peralatan dapur umum hingga obat-obatan.
Tim yang dipimpin langsung oleh Danyonif RK 732/Banau Mayor Inf Rully Eko segera bertolak menuju lokasi yang paling para terdampak bencana gempa bumi tersebut, dan selanjutnya akan bergabung dengan pasukan Kodim dan Koramil yang dipimpin Dandim Labuha maupun unsur lainnya baik BNPB, Polri dan Basarnas.
Danrem menyampaikan, dalam penanggulangan bencana itu, telah menerjunkan 1 SSK (Satuan Setingkat Kompi) pasukan gabungab yang dipimpin Danyon yang terdiri dari 1 SST (Satuan Setingkat Pleton) unsur pasukan dari Yonif untuk evakuasi, 1 SSR (Satuan Setingkat Regu) Denbekang untuk Dapur Umum, 1 SSR Denkesyah untuk pelayanan kesehatan dan dua orang personel Denhub yang membuka akses komunikasi darurat melalui jaringan radio.
"Nantinya tim tersebut akan bergabung dengan personel Kodim sejumlah 1 SST dan Batalyon sejumlah 1 SST yang sebelumnya telah diterjunkan sejak tadi malam dipimpin langsung oleh Dandim, selain itu saat ini tim BNPB Pusat maupun BPBD Provinsi Malut telah menuju ke lokasi terdampak di wilayah Gane Halmahera Selatan," katanya.
Saat ini Danramil Mafa dan para Babinsa sudah berada di Desa Rangga-Rangga yang terdampak paling parah akibat bencana alam gempa bumi.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Malut hingga Senin (15/7) siang mencatat, warga terdampak gempa berkekuatan magnitudo 7,2 sebanyak 1.104 orang mengungsi tersebar di sembilan titik belum termasuk di Gane Barat, Gane Timur dan Bacan Timur.
Sekretaris BPBD Malut, Ali Yau kepada Antara mengatakan, akibat gempa dua orang warga meninggal bernama Aisyah (51 tahun) asal Gane Luar dan Halimah asal Desa Papaceda Kecamatan Gane Barat.
Baca juga: BNPB: Penanganan gempa Halmahera Selatan terkendala akses
Baca juga: Tim reaksi cepat BNPB diturunkan ke Halmahera Selatan
Baca juga: Halmahera Selatan tetapkan masa tanggap darurat bencana hingga 21 Juli
Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019
Tags: