Parit Malintang, (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Iklim Sicincin, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat melatih para petani membaca iklim guna menentukan waktu yang baik untuk bercocok tanam melalui Sekolah Lapang Iklim (SLI).

Kepala Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono Rahadi Prabowo pada pembukaan SLI tahap 3 di Kecamatan 2x1 Kayu Tanam, Senin, mengatakan ada empat aspek yang sangat diperlukan untuk mendukung keberhasilan usaha pertanian.

Dari empat aspek itu, tiga aspek masih bisa diatur petani yakni aspek ketersediaan lahan, air, dan bibit. Namun petani tidak dapat mengatur apsek keempat yakni iklim padahal aspek ini juga sangat penting dalam pertanian.

"Inilah sebabnya mengapa BMKG perlu melaksanakan SLI untuk petani, agar mereka dapat menentukan kapan saat yang tepat untuk bertanam, dan lainnya," kata dia.

Dengan SLI tersebut maka petani dapat membaca iklim dan curah hujan serta mengetahui langkah yang harus diambil sesuai dengan perkembangan tanaman.

Baca juga: BMKG kembali gelar sekolah iklim bagi petani Kupang

Ia menjelaskan SLI tahap 3 ini merupakan lanjutan dari SLI tahap 1 dan 2, pada tahap 1 untuk pemangku kebijakan dan tahap 2 untuk penyuluh pertanian.

SLI tersebut, lanjutnya telah diadopsi oleh sejumlah negara guna meningkatkan produksi pertanian negaranya.

Ia berharap peserta membagikan ilmu yang didapatkan selama SLI tahap 3 tersebut kepada petani lainnya sehingga dapat meningkatkan produksi pertanian.

Kepala BMKG Stasiun Iklim Sicincin Heron Tarigan mengatakan SLI tahap 3 tersebut dilaksanakan selama satu musim tanam dan perkembangannya akan dipantau secara berkala yaitu per sepuluh hari atau perdasarian.

"Ini juga sebagai wadah penyebaran informasi tentang iklim dari kami kepada petani," katanya.

Sementara itu, Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni mengatakan kegiatan tersebut dapat membantu petani di daerah itu untuk meningkatkan produksi.

"Alhamdulillah dari 19 kabupaten dan kota di Sumbar, Padang Pariaman dipilih untuk SLI tahap 3," ujar dia.

Oleh karena itu berharap peserta memanfaatkan SLI tahap 3 tersebut dengan sebaik-baiknya dan membagikan ilmunya kepada petani lainnya.

Baca juga: BMKG: Banyak negara mengadopsi program sekolah lapang iklim

Baca juga: Sekolah Lapang Iklim peran BMKG dukung ketahanan pangan