Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan kondisi musim kemarau didominasi cuaca cerah dengan sedikit awan yang menutupi langit Jawa khususnya DKI Jakarta, sehingga akan terasa panas pada siang hari namun menciptakan dingin pada malam hari.

"Pasalnya, pada waktu malam, pelepasan panas bumi ke atmosfer tidak lagi terjebak oleh awan yang menutupi langit," kata Kepala Sub Bidang Analisis Informasi Iklim BMKG Pusat Adi Ripaldi kepada ANTARA saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Baca juga: BMKG deteksi lonjakan hingga 35 titik panas di Riau

Adi mengatakan hal yang wajar dan sudah menjadi karakter umum musim kemarau jika malam hingga dini hari udara wilayah DKI Jakarta terasa lebih dingin.

Seperti yang terjadi pagi ini, suhu udara di wilayah Pasar Baru, Jakarta Pusat, sekitar pukul 05.15 WIB terasa agak dingin dari biasanya.

Baca juga: BMKG: Alat ukur picu perbedaan tingkat kualitas udara

Adi menyebutkan suhu minimum wilayah DKI Jakarta tercatat 22 derajat Celcius, sedangkan suhu maksimum 32 derajat Celcius. Rata-rata suhu harian DKI Jakarta berkisar antara 28 sampai 30 derajat Celcius.

Ia mengatakan suhu pagi hari antara pukul 08.00 WIB sampai pukul 09.00 WIB mulai pada angka 26-27 derajat Celcius, suhu udara terus meningkat seiring penyinaran matahari.

"Semakin panas dan akan maksimum berkisar pada pukul 13.00 sampai 14.00 WIB," katanya.

Suhu minimum di wilayah DKI Jakarta terjadi sekitar pukul 02.00 WIB sampai 03.00 WIB.

Sementara pagi ini, Yuli (59) warga Gang Kelinci Pasar Baru, merasa suhu udara agak dingin dari bisanya sehingga membuatnya tidak kuat untuk mandi pagi.

Padahal, lanjut Yuli, hari sudah menunjukkan hampir pukul 05.30 WIB. Cahaya pagi sudah mulai muncul ke permukaan.

"Aduh saya tidak kuat mandi, dingin sekali rasanya," kata Yuli yang biasa mandi pagi hari.