Parit Malintang, Sumbar, (ANTARA) - Para pedagang di Pasar Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat berusaha mengais barang dagangannya yang masih bisa digunakan pasca-kebakaran tempat itu pada Kamis (11/7), sekitar pukul 21.15 WIB.



Salah seorang pedagang senjata tajam di Pasar Lubuk Alung, Syafrudin (50) di Padang Pariaman, Minggu, mengaku sejak dua hari lalu mengais dan memilah barang dagangannya yang masih bisa diselamatkan.



"Kalau besi kan masih bisa digunakan namun gagangnya tidak bisa, tapi kalau tidak segera dikemasi nanti dicuri orang," katanya.



Ia memiliki tiga toko di pasar itu. Namun, hingga saat ini belum bisa memastikan jumlah kerugian yang dialami akibat musibah tersebut.

Barang dagangan yang bisa diselamatkan, kata dia, rencananya dibersihkan di rumahnya lalu akan dijual kembali melalui lapak pedagang kaki lima di Pasar Lubuk Alung.


Ia mengaku dibantu oleh pemasok besi ke tokonyo untuk mengemasi dagangannya yang berasal dari berbagai daerah di Sumbar itu.



Meskipun sebagian pasar tersebut terbakar, hal itu tidak memengaruhi aktivitas perdagangan di pasar itu karena pedagang menggunakan tempat di bagian lainnya yang tidak terbakar.

Kepolisian Resor Padang Pariaman memperkirakan kerugian akibat kebakaran Pasar Lubuk Alung sekitar Rp2 miliar.


"Ada 142 kios dan los yang terbakar malam tadi (11/7) di Pasar Lubuk Alung, jika dikalikan Rp20 juta untuk satu kios maka hasilnya lebih Rp2 miliar," kata Kapolsek Lubuk Alung AKP Edi Karan di Lubuk Alung, Jumat (12/7).



Ia memerinci dari 142 kios dan los tersebut terdapat 102 kios yang digunakan pedagang, sedangkan sisanya masih kosong. Total jumlah kios di pasar itu 1.102 unit.

Baca juga: Kerugian kebakaran Pasar Lubuk Alung Padang Pariaman capai Rp2 miliar
Baca juga: Kebakaran Pasar Gajah Demak diduga akibat korsleting listrik