Jakarta (ANTARA) - Politikus PDI Perjuangan Charles Honoris mengatakan pihak yang tidak suka dengan rekonsiliasi Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto adalah mereka yang ingin Indonesia rusak.
"Mereka orang-orang yang ingin dan senang kalau Indonesia rusak dan terus terbelah agar kepentingan jangka pendek mereka tercapai," kata Charles di Jakarta, Minggu.
Baca juga: Ansor: Yang tak suka pertemuan Jokowi-Prabowo pasti pihak ketiga
Charles mengatakan rekonsiliasi yang dilakukan Jokowi dan Prabowo adalah bentuk nyata sikap dua negarawan sehingga patut dicontoh oleh pendukung masing-masing di akar rumput.
Jokowi dan Prabowo ingin rakyat Indonesia kembali bersatu, tidak ada lagi cebong dan kampret, pascapolarisasi yang tajam dalam Pilpres 2019.
"Rekonsiliasi keduanya bahkan telah melampaui kepentingan politik praktis, seperti keputusan koalisi atau oposisi sekalipun," ujarnya.
Baca juga: PBNU apresiasi pertemuan Jokowi dan Prabowo
Oleh karena itu, kata Charles, jika ada pihak-pihak yang tidak suka dengan rekonsiliasi dua negarawan tersebut berarti mereka anti-Persatuan Indonesia dan anti-Pancasila.
"Bahkan patut dicurigai juga ada ideologi transnasional yang bermain di balik pihak-pihak yang tidak suka dengan rekonsiliasi Pak Jokowi dan Pak Prabowo," kata Charles.
Menurut anggota DPR ini, siapa pun yang masih mencintai Indonesia dengan segala kebhinnekaannya, pastilah setuju dengan semangat Persatuan Indonesia yang diserukan Jokowi dan Prabowo.
"Kita harus terus waspada terhadap kekuatan-kekuatan yang ingin merongrong dan merusak NKRI. Indonesia tidak boleh kalah dengan kekuatan-kekuatan anti-Pancasila dalam bentuk apa pun," kata Charles.
Charles: Tak suka rekonsiliasi Jokowi-Prabowo, ingin Indonesia rusak
14 Juli 2019 12:14 WIB
Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Charles Honoris. (Istimewa)
Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: