Yogyakarta (ANTARA) - Rumah Pemotongan Hewan Giwangan Yogyakarta akan membuka layanan pemotongan hewan kurban hingga pengantaran daging hewan kurban ke panitia kurban di Kota Yogyakarta.

"Meskipun Idul Adha masih lama, namun sudah ada yang mendaftar untuk bisa mengakses layanan pemotongan hewan kurban. Sudah bisa dilayani, tetapi memang belum ada panitia penerimaan pendaftaran yang stand by (siaga) secara resmi di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Giwangan," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Sugeng Darmanto di Yogyakarta, Minggu.

Menurut Sugeng, layanan pemotongan hewan kurban di RPH Giwangan akan dibuka selama empat hari mulai hari pertama Idul Adha hingga hari keempat.

Hanya saja, lanjut dia, jumlah hewan kurban yang bisa dipotong di RPH Giwangan dibatasi sesuai dengan kemampuan petugas potong yang ada di RPH tersebut. Pada hari pertama misalnya, RPH hanya memberikan layanan untuk pemotongan sekitar 40 hewan kurban saja.

"Biasanya, peserta yang mendaftar untuk pemotongan hewan kurban di RPH Giwangan pada hari pertama berasal dari panitia kurban atau takmir masjid yang ada di Yogyakarta dan mereka berkeinginan agar daging kurban sudah sampai ke warga sebelum tengah hari," katanya.

Oleh karena itu, ia mengatakan, pada hari pertama Idul Adha layanan pemotongan hewan kurban biasanya dibatasi hanya sampai tengah hari sehingga jumlah hewan kurban yang bisa dipotong pun harus dibatasi.

"Ada yang mengajukan pemotongan untuk satu atau dua hewan kurban, bahkan bisa lebih dari lima ekor, tidak ada batasan per pendaftar," katanya.

Pada hari kedua, RPH Giwangan bisa melayani pemotongan sekitar 50 hewan kurban. "Pada hari kedua, hewan kurban banyak berasal dari instansi-instansi atau lembaga seperti dinas atau sekolah," kata Sugeng.

Ia menambahkan, pada hari ketiga dan keempat permintaan layanan pemotongan hewan kurban di RPH Giwangan biasanya sudah mulai berkurang.

"Dalam dua tahun terakhir, 2017 dan 2018, jumlah hewan kurban yang dipotong di RPH Giwangan berkisar 150 ekor sapi. Pada tahun ini, diperkirakan jumlahnya juga sama," kata Sugeng.

Setiap hewan kurban yang akan dipotong di RPH Giwangan akan diperiksa dulu kondisi kesehatannya untuk memastikan hewan tersebut layak menjadi hewan kurban dan dagingnya aman dikonsumsi. Petugas RPH selain memotong hewan kurban juga akan memisahkan dan memotong karkas untuk dikirimkan ke panitia kurban.

Baca juga:
Kementan berikan saran memilih hewan kurban yang sehat
Warga diimbau beli hewan kurban bersurat sehat