Nama Indonesia bergema di ajang World Cup Cricket London
13 Juli 2019 22:56 WIB
Atlet Kriket Indonesia ke ajang Criiio Champion digelar di Trafalgar Square, London, selama dua hari Jumat dan Sabtu. (12-13/7) terdiri dari Andriani dan Ahmad Ramdoni dari Jawa Barat, Arkha Tri Maryanto dari Jawa Tengah dan I Kadek Dharmawan, Kadek Winda Prastini dan Ni Putu Ayu Nanda Sakarini dari Bali serta Yuliana dari Kalimantan Timur berphoto di depan patung Nelson
London (ANTARA) - Nama Indonesia berkumandang di Trafalgar Square, London, saat tim kriket Indonesia bertanding dalam ajang Criiio Cup yang digelar dalam rangka Final Piala Dunia Kriket dimana Inggris akan melawan Selandia Baru yang digelar di London, Minggu (14/7).
Manejer Tim Indonesia Persatuan Cricket Indonesia (PCI) Fiermansyah Afie kepada Antara London, Sabtu mengatakan Inggris menjadi tuan rumah untuk Cricket World Cup 2019.
International Cricket Council (ICC) menggunakan ajang tersebut untuk mempromosikan Criiio sebagai ajang sosialisasi untuk mengenalkan olahraga kriket kepada masyarakat dunia
Indonesia dinilai Dewan Cricket Internasional (ICC) selain karena berprestasi tapi juga berpotensi dan pengembangan olahraga Kriket di Indonesia dinilai sangat unik dan mempunyai kebudayaan Indonesia.
Dalam ajang Criiio Cup, yang digelar dalam rangka Piala Dunia Kriket sebanyak enam negara yaitu Inggris, India, Rwanda, Brazil, Jerman, dan Indonesia dipilih untuk mengikuti ajang yang digelar di Trafalgar Square, London, selama dua hari Jumat dan Sabtu. (12-13/7)
Indonesia dipilih salah satu negara yang ikut dalam ajang Criiio Cup, selain karena cabang olahraga kriket Indonesia berkembang pesat dan juga potensi olahraga yang populer di negara Persemakmuran Inggris itu berkembang dengan cara unik.
Wakil Ketua Umum Persatuan Cricket Indonesia Arsyad Achmadin mengatakan olahraga kriket di Indonesia terus berkembang sampai saat ini sudah ada di 20 provinsi. Setelah mengikuti kejuaraan pertama kali untuk PON Jabar 2016, olahraga kriket mengukir prestasi di SEA Games 2017 yang diadakan di Malaysia dengan meraih satu perunggu dan satu perak.
"Peringkat timnas kriket putri Indonesia berada di peringkat 21 dunia dan salah satu atlet putri mendapatkan ranking top 100 bowler dunia," ujarnya.
Di ajang Criiio yang berlangsung meriah di tengah alun-alun kota London, Trafalgar Square yang tidak jauh dari Istana Ratu Inggris, juga dipromosikan budaya dengan menampilkan tari Bali pada acara pembukaan.
Dalam Criiio Cup, tim kriket Indonesia melawan tim dari India dan Jerman. Hasil pertandingan pertama melawan tim India yang menjadi pusat olahraga cricket, Indonesia kalah dengan skor 5-20, tapi menang 112-97 menghadapi Jerman.
Atlet kriket Indonesia terdiri atas Andriani dan Ahmad Ramdoni dari Jawa Barat, Arkha Tri Maryanto dari Jawa Tengah dan I Kadek Dharmawan, Kadek Winda Prastini dan Ni Putu Ayu Nanda Sakarini dari Bali serta Yuliana dari Kalimantan Timur.
“Saya merasa beruntung bisa ikut dalam program Chiiio Cricket Indonesia yang pertama kali di dunia karena tidak semua bisa ikut dalam tim yang dikirim ke Inggris,” ujar I Kadek Dharmawan kepada Antara London.
Baca juga: PCI gencarkan pencarian atlet muda potensial
Baca juga: Rihanna kejutkan Piala Dunia kriket
Manejer Tim Indonesia Persatuan Cricket Indonesia (PCI) Fiermansyah Afie kepada Antara London, Sabtu mengatakan Inggris menjadi tuan rumah untuk Cricket World Cup 2019.
International Cricket Council (ICC) menggunakan ajang tersebut untuk mempromosikan Criiio sebagai ajang sosialisasi untuk mengenalkan olahraga kriket kepada masyarakat dunia
Indonesia dinilai Dewan Cricket Internasional (ICC) selain karena berprestasi tapi juga berpotensi dan pengembangan olahraga Kriket di Indonesia dinilai sangat unik dan mempunyai kebudayaan Indonesia.
Dalam ajang Criiio Cup, yang digelar dalam rangka Piala Dunia Kriket sebanyak enam negara yaitu Inggris, India, Rwanda, Brazil, Jerman, dan Indonesia dipilih untuk mengikuti ajang yang digelar di Trafalgar Square, London, selama dua hari Jumat dan Sabtu. (12-13/7)
Indonesia dipilih salah satu negara yang ikut dalam ajang Criiio Cup, selain karena cabang olahraga kriket Indonesia berkembang pesat dan juga potensi olahraga yang populer di negara Persemakmuran Inggris itu berkembang dengan cara unik.
Wakil Ketua Umum Persatuan Cricket Indonesia Arsyad Achmadin mengatakan olahraga kriket di Indonesia terus berkembang sampai saat ini sudah ada di 20 provinsi. Setelah mengikuti kejuaraan pertama kali untuk PON Jabar 2016, olahraga kriket mengukir prestasi di SEA Games 2017 yang diadakan di Malaysia dengan meraih satu perunggu dan satu perak.
"Peringkat timnas kriket putri Indonesia berada di peringkat 21 dunia dan salah satu atlet putri mendapatkan ranking top 100 bowler dunia," ujarnya.
Di ajang Criiio yang berlangsung meriah di tengah alun-alun kota London, Trafalgar Square yang tidak jauh dari Istana Ratu Inggris, juga dipromosikan budaya dengan menampilkan tari Bali pada acara pembukaan.
Dalam Criiio Cup, tim kriket Indonesia melawan tim dari India dan Jerman. Hasil pertandingan pertama melawan tim India yang menjadi pusat olahraga cricket, Indonesia kalah dengan skor 5-20, tapi menang 112-97 menghadapi Jerman.
Atlet kriket Indonesia terdiri atas Andriani dan Ahmad Ramdoni dari Jawa Barat, Arkha Tri Maryanto dari Jawa Tengah dan I Kadek Dharmawan, Kadek Winda Prastini dan Ni Putu Ayu Nanda Sakarini dari Bali serta Yuliana dari Kalimantan Timur.
“Saya merasa beruntung bisa ikut dalam program Chiiio Cricket Indonesia yang pertama kali di dunia karena tidak semua bisa ikut dalam tim yang dikirim ke Inggris,” ujar I Kadek Dharmawan kepada Antara London.
Baca juga: PCI gencarkan pencarian atlet muda potensial
Baca juga: Rihanna kejutkan Piala Dunia kriket
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019
Tags: