Sekjen Kemhan: Salatiga akan dibangun museum sejarah
13 Juli 2019 21:59 WIB
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan (Kemhan) Laksamana Madya TNI Agus Setiadji tengah memberikan sambutan pada Reuni Akbar SMAN 1 Salatiga di Gedung Kemhan, Jakarta, Sabtu (13-7-2019). (Foto: Syaiful Hakim)
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan (Kemhan) Laksamana Madya TNI Agus Setiadji menyebutkan Kota Salatiga, Jawa Tengah, akan dibangun museum bersejarah mengingat banyak pahlawan nasional yang berasal dari daerah itu.
"Kenapa Salatiga yang memiliki pahlawan nasional tidak ada museum. Ini yang menjadi salah satu keinginan salah satu mantan Wakasal," kata Agus Setiadji di sela-sela Reuni Akbar Alumni SMAN 1 Salatiga yang tergabung dalam IKASMANSA di Gedung Kemhan, Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Museum Siwalima Ambon simpan 5.347 koleksi
Agus yang merupakan alumnus SMAN 1 Salatiga ini menyebutkan area untuk kawasan museum sejarah tersebut sudah disiapkan lahan seluas 4 hektare dari pemerintah daerah setempat.
"Pihak TNI AD, AL, dan AU siap mendukung dan menyumbangkan alutsista yang menjadi sejarah untuk ditempatkan di monumen tersebut," kata Agus.
Dengan dibangunnya kawasan atau museum sejarah tersebut, menurut dia, ke depan Kota Salatiga bukan hanya dikenal sebagai kota pendidikan, tetapi juga menjadi kota sejarah pahlawan nasional.
Selain itu, Kota Salatiga adalah kota pahlawan-pahlawan nasional yang menjadi legenda Indonesia, seperti Komodor Yos Sudarso, Marsekal Adi Sutjipto, dan Brigjen TNI Sugiarto.
"Pahlawan tersebut adalah putra-putra daerah Salatiga yang dapat menginisiasi generasi penerus bangsa untuk menjadi ingat kepada masa lalu dan lebih mencintai negara Indonesia," jelasnya.
Dalam reuni akbar tersebut dihadiri lebih dari 600 anggota IKASMANSSA yang terdiri dari beberapa perwakilan dari lintas generasi mulai dari Alumni tahun 1960-an sampai dengan 2018.
Tak hanya sekedar untuk mempererat silaturahmi diantara sesama Almamater SMA 1 Salatiga, pada ajang Reuni Akbar kali ini IKASMANSSA juga ingin terus turut berpartisipasi membangun daerah asal Kota Salatiga, diantaranya telah disepakatinya kerjasama dengan Pemkot Salatiga membangun museum sejarah itu.
Baca juga: Menjelajah tempat bersejarah di ujung utara kota Jakarta
"Acara Reuni Akbar ini dapat mengingatkan kembali ke masa lalu bersama temen-teman semasa di sekolah, dan juga dapat memberikan nilai positif untuk almamater serta Kota Salatiga," katanya.
Ajang Reuni Akbar dan Halalbihalal IKASMANSSA ini diharapkan dapat terus mempererat tali silaturahmi, hubungan dan komunikasi, serta terwujudnya bakti sosial kepada lingkungan dan bermanfaat bagi almamater.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Salatiga Muh Haris yang hadir mewakili Pemerintah Kota Salatiga menyampaikan terima kasih atas sumbangsih, gagasan, dan ide-ide yang masih terus diberikan dan mengalir dari para alumnus SMA 1 Salatiga untuk Kota Salatiga dengan berbagai kegiatan-kegiatan positif dan bermanfaat yang dilakukan selama ini.
"Kenapa Salatiga yang memiliki pahlawan nasional tidak ada museum. Ini yang menjadi salah satu keinginan salah satu mantan Wakasal," kata Agus Setiadji di sela-sela Reuni Akbar Alumni SMAN 1 Salatiga yang tergabung dalam IKASMANSA di Gedung Kemhan, Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Museum Siwalima Ambon simpan 5.347 koleksi
Agus yang merupakan alumnus SMAN 1 Salatiga ini menyebutkan area untuk kawasan museum sejarah tersebut sudah disiapkan lahan seluas 4 hektare dari pemerintah daerah setempat.
"Pihak TNI AD, AL, dan AU siap mendukung dan menyumbangkan alutsista yang menjadi sejarah untuk ditempatkan di monumen tersebut," kata Agus.
Dengan dibangunnya kawasan atau museum sejarah tersebut, menurut dia, ke depan Kota Salatiga bukan hanya dikenal sebagai kota pendidikan, tetapi juga menjadi kota sejarah pahlawan nasional.
Selain itu, Kota Salatiga adalah kota pahlawan-pahlawan nasional yang menjadi legenda Indonesia, seperti Komodor Yos Sudarso, Marsekal Adi Sutjipto, dan Brigjen TNI Sugiarto.
"Pahlawan tersebut adalah putra-putra daerah Salatiga yang dapat menginisiasi generasi penerus bangsa untuk menjadi ingat kepada masa lalu dan lebih mencintai negara Indonesia," jelasnya.
Dalam reuni akbar tersebut dihadiri lebih dari 600 anggota IKASMANSSA yang terdiri dari beberapa perwakilan dari lintas generasi mulai dari Alumni tahun 1960-an sampai dengan 2018.
Tak hanya sekedar untuk mempererat silaturahmi diantara sesama Almamater SMA 1 Salatiga, pada ajang Reuni Akbar kali ini IKASMANSSA juga ingin terus turut berpartisipasi membangun daerah asal Kota Salatiga, diantaranya telah disepakatinya kerjasama dengan Pemkot Salatiga membangun museum sejarah itu.
Baca juga: Menjelajah tempat bersejarah di ujung utara kota Jakarta
"Acara Reuni Akbar ini dapat mengingatkan kembali ke masa lalu bersama temen-teman semasa di sekolah, dan juga dapat memberikan nilai positif untuk almamater serta Kota Salatiga," katanya.
Ajang Reuni Akbar dan Halalbihalal IKASMANSSA ini diharapkan dapat terus mempererat tali silaturahmi, hubungan dan komunikasi, serta terwujudnya bakti sosial kepada lingkungan dan bermanfaat bagi almamater.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Salatiga Muh Haris yang hadir mewakili Pemerintah Kota Salatiga menyampaikan terima kasih atas sumbangsih, gagasan, dan ide-ide yang masih terus diberikan dan mengalir dari para alumnus SMA 1 Salatiga untuk Kota Salatiga dengan berbagai kegiatan-kegiatan positif dan bermanfaat yang dilakukan selama ini.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019
Tags: