Purwokerto (ANTARA) - Perseroan Terbatas Sistem Digital Transaksi Indonesia (PT SDTI) mendorong transformasi koperasi menuju koperasi digital melalui aplikasi "coopRASI", kata Chief Executive Officer (CEO) PT SDTI Subhan Novianda.

"Pesatnya perkembangan teknologi membuat koperasi harus adaptif dan dinamis dalam merespons berbagai tren serta perkembangan terbaru di tengah masyarakat," katanya di sela kegiatan peringatan Hari Koperasi Nasional 2019 di Gelanggang Olahraga Satria, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat sore.

Oleh karena itu, kata dia, koperasi mesti segera mengadopsi teknologi informasi (TI), baik untuk manajemen maupun pelayanan anggota.

"Mau atau tidak mau, suka atau tidak suka, digitalisasi koperasi adalah tuntutan agar koperasi terus berkembang untuk meningkatkan kesejahteraan anggota," tegasnya.

Ia mengatakan setelah melihat peluang tersebut, PT SDTI sebagai salah satu perusahaan inovasi yang dikembangkan PT Multi Inti Digital Bisnis (MDB) hadir untuk memberikan solusi mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada dunia koperasi di Indonesia.

Menurut dia, banyak koperasi yang berkembang dan memiliki potensi untuk maju, namun belum ditunjang oleh teknologi yang andal untuk memudahkan pengelola dan anggota dalam melakukan pencatatan segala jenis transaksi yang terjadi.

"Apalagi saat ini masih sedikitnya koperasi yang mampu memberikan kemudahan fasilitas bagi para anggotanya dalam mengelola akun simpanan dan pinjaman yang dimiliki untuk melakukan transaksi atas simpanan atau pinjaman mereka," katanya.

Ia mengatakan saat ini masih banyak koperasi yang masih menggunakan teknologi tradisional untuk menunjang transaksi finansial dengan para anggotanya karena keterbatasan koperasi untuk pengadaan sebuah sistem yang andal dan efektif.

Menurut dia, produk "coopRASI" dihadirkan oleh PT SDTI sebagai solusi untuk membuat koperasi maju dan berkembang bersama-sama di dunia koperasi Indonesia.

"SDTI hadir sebagai bagian dalam proses pemanfaatan teknologi digital, khususnya di sektor koperasi. Sejalan dengan visi purpose driven innovation, maka SDTI yakin mampu menghadirkan inovasi demi memperkuat eksistensi koperasi di seluruh Indonesia," katanya.

Lebih lanjut, Subhan mengatakan pada tahap awal pendirian koperasi, umumnya jumlah anggota dan transaksi pembukuan masih sedikit dan pengelolaan pembukuan koperasi masih sederhana.

Seiring dengan peningkatan jumlah anggota dan jumlah transaksi koperasi, kata dia, pengelolaannya pun makin kompleks sehingga banyak pekerjaan atau proses pembukuan yang bermasalah.

"Dengan aplikasi coopRASI, permasalahan seperti ini tidak akan terjadi, karena semua alur pembukuan akan terintegrasi dengan baik ," katanya.

Chairman Multi Inti Sarana (MIS Group) Tedy Agustiansjah mengakui jika saat ini MIS Group mengembangkan teknologi di era digital, sehingga semua operasional dilakukan berdasarkan Industri 4.0, salah satunya "coopRASI" yang merupakan satu dari lima startup yang dikembangkan MDB.

"Aplikasi coopRASI memiliki beragam fitur misalnya simpanan, pinjaman, dan melihat sisa hasil usaha melalui smartphone. Saya berharap aplikasi ini akan banyak digunakan dan memberi kemudahan bagi koperasi secara digital," katanya.

Baca juga: Koperasi, riwayat mu kini, mungkinkah berjaya kembali