Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Rita Pranawati mengatakan anak perlu diajarkan untuk menghargai perbedaan yang ada di dalam keluarga, masyarakat dan lingkungannya.

"Antara orang tua saja sangat mungkin ada perbedaan. Anak harus diajarkan menghargai sehingga bisa menerima perbedaan dan tidak melihat hal itu sebagai suatu hal yang aneh," kata Rita saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Rita mengatakan anak harus diajarkan menerima perbedaan, baik itu perbedaan yang merupakan anugerah Tuhan; seperti warna kulit, suku, dan kelengkapan anggota tubuh; hingga perbedaan yang sifatnya pilihan; seperti agama atau pilihan politik.

Bila anak sudah bisa menerima perbedaan, maka akan lebih mudah bagi orang tua untuk mengajarkan toleransi. Bila itu terjadi, maka tidak akan terjadi kasus intoleransi yang dilakukan anak.

"Beberapa waktu lalu kita melihat dan mendengar sendiri ada kasus-kasus intoleransi yang dilakukan anak, hanya karena orang tuanya berbeda suku, agama, atau pilihan politik," tuturnya.

Masa-masa penerimaan siswa baru di sekolah juga bisa menjadi ajang diskriminasi atau perundungan, ujarnya.

Karena itu, sekolah sebagai salah satu pilar pendidikan dan pengasuhan anak, harus bisa ikut berperan mengajarkan anak untuk bisa menghargai perbedaan dan toleransi.

"Rasa menghargai dan toleransi bisa diajarkan saat masa penerimaan siswa baru," ujarnya.


Baca juga: KPAI minta anak tak dilibatkan dalam aksi terkait sengketa pemilu
Baca juga: KPAI: anak harus dibekali keterampilan menghadapi perundungan