Ramallah, Palestina (ANTARA) - Menteri Kesehatan Palestina Mai Alkaila pada Kamis (11/7) mengatakan 40 persen permohonan izin keluar oleh pasien dari Jalur Gaza, untuk berobat di Tepi Barat atau Jerusalem selama dua tahun belakangan, ditolak oleh Israel.

Selama satu lokakarya di Ramallah di bagian tengah Tepi Barat Sungai Jordan, Alkaila menambahkan penguasa pendudukan Yahudi dulu biasa menghalangi orang tua dari anak yang sakit untuk menemani mereka selama pengobatan anak mereka di luar Jalur Gaza, kata Kantor Berita Palestina, WAFA --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat. Tindakan Israel tersebut menciptakan beban fisik dan psikologis pada pasien dan keluarga mereka.

Wanita menteri itu mengatakan praktek dan kebijakan penguasa pendudukan Yahudi telah menambah parah situasi kemanusiaan yang sudah buruk buat pasien, terutama anak kecil, perempuan dan orang tua.

Ia mengatakan, "Blokade yang diberlakukan oleh penguasa pendudukan Yahudi atas Jalur Gaza selama lebih dari 10 tahun telah menciptakan bencana ekonomi, kesehatan dan lingkungan hidup. Blokade itu juga mengakibatkan kerugian sangat besar pada sistem kesehatan, dan menghalangi dikeluarkannya izin buat pasien ke luar Jalur Gaza.

Sumber: WAFA

Baca juga: UNRWA: Jalur Gaza bergerak "dari buruk ke lebih buruk"

Baca juga: ACT salurkan ratusan ton pangan untuk Gaza