Partai Gerindra belum putuskan akan rekonsiliasi atau tidak
12 Juli 2019 18:12 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono saat ditemui pada suatu acara diskusi politik di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (12/7). ANTARA/Pamela Sakina/am.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengatakan Gerindra belum memutuskan akan melakukan rekonsiliasi dengan kubu Jokowi atau tidak.
“Gerindra sampai saat ini belum mengadakan rapat pimpinan untuk menentukan apakah kita akan melakukan pertemuan antara Jokowi dan Prabowo, itu belum dipastikan karena Prabowo juga baru kembali dari luar negeri,” ujar Waketum Gerindra Arief Poyuono, dalam acara Rekonsiliasi Indonesia Kerja Menuju Adil Makmur, di Jakarta, Jumat.
Selain alasan kepulangan Ketua Umum Gerindra itu, Arief menilai Gerindra masih menimbang lebih lanjut tujuan dari rekonsiliasi tersebut.
“Kalau kami melihat rekonsiliasi itu penting karena ada pembelahan dalam masyarakat, itu akan kita lakukan, tapi kalau memang rekonsiliasi dianggap tidak penting tidak akan kita lakukan,” ujarnya pula.
Hal utama yang saat ini secara pribadi sedang Arief dorong adalah pertemuan kedua pimpinan nasional itu.
“Yang saya dorong bagaimana mempertemukan kedua pimpinan nasional ini. Setelah itu, ini bisa menjadi simbol dalam masyrakat bahwa telah terjadi silaturahmi bahwa kedua pimpinanan ini tidak ada masalah, mengenai nanti berkelanjutan dengan agenda politik itu nanti akan dilanjutkan secara teknis,” ujarnya pula.
Baca juga: Waketum Gerindra inginkan rekonsiliasi hasilkan komitmen nasional
Namun, jika nantinya Gerindra memutuskan akan melakukan rekonsiliasi, lanjut Arief, Gerindra tidak akan memberikan syarat dalam upaya rekonsiliasi.
“Gerindra tidak mensyaratkan adanya syarat-syarat dalam rekonsiliasi karena Gerindra seperti yang Pak Prabowo dan juga saya dalam berpolitik mendedikasikan diri kami kepada kepentingan masyarakat yg lebih luas,” ujarnya lagi.
“Gerindra sampai saat ini belum mengadakan rapat pimpinan untuk menentukan apakah kita akan melakukan pertemuan antara Jokowi dan Prabowo, itu belum dipastikan karena Prabowo juga baru kembali dari luar negeri,” ujar Waketum Gerindra Arief Poyuono, dalam acara Rekonsiliasi Indonesia Kerja Menuju Adil Makmur, di Jakarta, Jumat.
Selain alasan kepulangan Ketua Umum Gerindra itu, Arief menilai Gerindra masih menimbang lebih lanjut tujuan dari rekonsiliasi tersebut.
“Kalau kami melihat rekonsiliasi itu penting karena ada pembelahan dalam masyarakat, itu akan kita lakukan, tapi kalau memang rekonsiliasi dianggap tidak penting tidak akan kita lakukan,” ujarnya pula.
Hal utama yang saat ini secara pribadi sedang Arief dorong adalah pertemuan kedua pimpinan nasional itu.
“Yang saya dorong bagaimana mempertemukan kedua pimpinan nasional ini. Setelah itu, ini bisa menjadi simbol dalam masyrakat bahwa telah terjadi silaturahmi bahwa kedua pimpinanan ini tidak ada masalah, mengenai nanti berkelanjutan dengan agenda politik itu nanti akan dilanjutkan secara teknis,” ujarnya pula.
Baca juga: Waketum Gerindra inginkan rekonsiliasi hasilkan komitmen nasional
Namun, jika nantinya Gerindra memutuskan akan melakukan rekonsiliasi, lanjut Arief, Gerindra tidak akan memberikan syarat dalam upaya rekonsiliasi.
“Gerindra tidak mensyaratkan adanya syarat-syarat dalam rekonsiliasi karena Gerindra seperti yang Pak Prabowo dan juga saya dalam berpolitik mendedikasikan diri kami kepada kepentingan masyarakat yg lebih luas,” ujarnya lagi.
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019
Tags: