"Di pos tersebut, hewan-hewan ternak yang masuk ke Jawa Tengah divaksinasi dan diperiksa kesehatannya," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Provinsi Jawa Tengah, Lalu Muhammad Syafriadi, di Semarang, Jumat.
Menurut dia, belum adanya pos lalu lintas ternak di daerah perbatasan, termasuk jalan Tol Trans Jawa menjadi celah keluar masuknya hewan tanpa melalui pemeriksaan.
Hal itu juga menjadi kesempatan bagi pelaku jual beli hewan peliharaan, seperti anjing, untuk bebas melintas, terlebih mereka selama ini selalu menghindari pos lalu lintas ternak.
"Dengan adanya tol, menyebabkan hewan yang diperjualbelikan lintas provinsi tidak terdeteksi, sehingga kami sedang meminta kepada pengelola jalan tol untuk diberikan space atau tempat. Nanti kami akan tempatkan mobil yang bisa mengawasi lalu lintas ternak," ujarnya.
Lalu Muhammad Syafriadi berharap pengelola jalan tol segera merespons usulannya guna mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan hewan ke manusia, apalagi dari 1.400 patogen yang dibawa hewan, 70 persen di antaranya bisa menular ke manusia.
"Keberadaaan Tol Trans Jawa memang memudahkan distribusi barang dan jasa, termasuk keluar masuknya hewan ternak. Sayangnya, belum ada pos lalu lintas ternak yang berlokasi di ruas Tol Trans Jawa, khususnya di wilayah Jawa Tengah," katanya.
Baca juga: Jangan datangkan hewan kurban dari Gunung Kidul, ini alasannya