Jakarta (ANTARA) - Nilai ekspor sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang dibina Bank Indonesia (BI) mencapai Rp1,4 triliun dari 91 pelaku UMKM hingga pertengahan 2019 ini, kata Gubernur BI Perry Warjiyo.

"Sekarang ada 898 UMKM dan yang sudah ekspor ada 91 UMKM dengan nilai Rp1,4 triliun selama satu tahun terakhir," kata Perry dalam Pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2019 yang dibuka Presiden Joko Widodo di Jakarta, Jumat.

Bank Indonesia (BI) pada Jumat ini menggelar pameran tahunan Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2019 yang mempersentasikan karya dan komoditas dari pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Secara garis besar, tujuan dari pembinaan UMKM yang dilakukan BI agar produk UMKM tersebut memiliki kualitas yang berstandar pasar internasional sehingga bisa menjadi komoditas ekspor unggulan dan dipasarkan melalui ranah digital (e-commerce).

Hingga saat ini, total ada 898 UMKM yang dibina BI. Untuk pameran ini, BI memilih 370 UMKM terbaik dari 898 UMKM binaan tersebut.

"Kami pilih yang terbaik, produknya unggulan dan pilihan. Produk sangat bagus dan harga pengrajin," ujar dia.

Secara rinci, di pameran ini ada 120 UMKM kain, 88 UMKM tas dan 150 UMKM yang menjual makanan dan minuman, termasuk kopi dari berbagai daerah di Indonesia yang siap diekspor.

Selain itu, dalam pameran ini, terdapat pertemuan antara pemangku kepentingan di industri UMKM seperti perbankan, eksportir, importir hingga pelaku wadah pemasaran digital.

Dari sisi pembayaran, Perry mengungkapkan saat ini transaksi oleh UMKM juga semalin mudah karena terdapat pembayaran menggunakan kode respon cepat (QR code).

"Saya ingin seluruh yang hadir di sini memviralkan ini. Ajak keluarga mulai dari suami, istri, pakde, bude, tante, om, opa, oma, anak, cucu ke sini tiga hari dan tidak perlu bawa uang tunai, bayarnya bisa pakai 'QR code'," ujarnya.

Baca juga: UKM binaan BI ubah tampilan produk eceng gondok lebih moderen

Baca juga: Penurunan bunga kredit akan dorong penguatan UKM