Baghdad (ANTARA News) - Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, pada hari Minggu mengemukakan, rakyat Irak tidak suka Amerika Serikat (AS), dan membantah tuduhan Presiden AS, George W. Bush, yang menyebut Teheran menyokong kaum garis keras di Irak. "Bush selalu menuduh pihak lain tanpa bukti, dan hal ini memperbanyak masalah. Pihak Amerika harus mengerti bahwa rakyat Irak tidak suka Amerika," kata Ahmadinejad kepada para wartawan, setelah melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Irak, Nuri al-Maliki di Baghdad, seperti dilaporkan AFP. Pada hari Sabtu, menjelang kunjungan bersejarah Ahmadinejad ke Baghdad, Bush menuduh Presiden Iran itu "mengekspor teror" ke Irak. Saat berbicara kepada para wartawan di peternakan miliknya di Texas, Presiden AS itu mengimbau Iran untuk "berhenti mengirim peralatan canggih yang membunuh para warga kita." Washington menuduh Teheran memasok senjata-senjata kepada kelompok perlawanan anti-AS serta melatih mereka. Namun, Iran membantah tuduhan tersebut. Maliki mengemukakan bahwa kunjungan Ahmadinejad itu "melambangkan semangat kedua negara untuk memperbanyak kepentingan-kepentingan bersama." "Kami berbicara tentang perdagangan, industri, Ini adalah kunjungan yang sangat dewasa. Di masa lalu pernah terjadi ketegangan," kata Maliki . Iran dan Irak pernah berperang pada tahun 1980 - 1988 saat Saddam Hussein masih berkuasa sebagai Presiden Irak. (*)