Camat Tebet jadwalkan kerja bakti massal di lokasi kebakaran
11 Juli 2019 19:00 WIB
Sejumlah warga korban kebakaran sedang melihat rumah mereka yang telah menjadi puing di Kampung Bali Matraman, Kelurahan Manggarai Selatan, Jakarta, Kamis (11/7/2019). (ANTARA/AstridFaidlatulHabibah)
Jakarta (ANTARA) - Camat Tebet Dyan Airlangga menjadwalkan untuk melakukan kerja bakti massal bersama warga yang menjadi korban kebakaran di Kampung Bali Matraman, Manggarai Selatan, Jakarta Selatan, pada Jumat (12/7).
“Besok kita lakukan kerja bakti massal di lokasi tersebut untuk membersihkan sampah-sampah supaya warga bisa memanfaatkan kembali dan mendata lokasi tanahnya untuk dilakukan pemulihan,” katanya saat ditemui di Jakarta, Kamis.
Sejak pagi hingga sore pada Kamis (11/7), para warga telah mulai membersihkan puing-puing rumah mereka yang sudah gosong akibat terlalap api. Mereka melakukan pembersihan lebih dulu karena untuk mempermudah kerja bakti massal yang akan dilakukan bersama Camat Tebet.
“Biar besok selesai dan tinggal angkut sampah yang sudah dikarungi. Ini saja dari pagi belum selesai sampai sore,” kata Eko, warga terdampak kebakaran saat ditemui di lokasi, Jakarta, Kamis.
Baca juga: Sekitar 1.400 jiwa diungsikan akibat kebakaran di Tebet Jaksel
Baca juga: Pemerintah pastikan penuhi kebutuhan pengungsi kebakaran di Tebet
Baca juga: 778 korban kebakaran Tebet mengungsi di gedung sekolah
Warga membersihkan puing-puing dengan peralatan seadanya dan harus bergantian dengan warga lainnya. Eko mengatakan bahwa ia mendapat bantuan berupa satu linggis, dua sekop, satu sekop trisula, dan beberapa karung.
“Ini tadi ambil di posko bantuan tapi harus gantian sama warga lainnya yang ada di sekitar rumah saya karena jumlahnya kurang,” katanya.
Sebelumnya, Sekretaris Kelurahan Manggarai Satia menyebutkan bahwa bantuan berupa alat untuk membersihkan puing-puing rumah seperti linggis, sekrop, dan lain sebagainya diberikan oleh BPBD, namun jumlahnya sangat terbatas.
“Sampai tadi siang yang masuk hanya sekitar 6 linggis, tapi kalau untuk karung kita ada sekitar 1.000,” kata Satia.
Selain kekurangan peralatan untuk membersihkan puing rumah, warga juga mengaku sedang membutuhkan air bersih, masker, dan sabun sebagai alat tambahan.
“Air bersih perlu ya, masker, dan sabun juga karena saya lihat banyak warga yang ke lokasi tidak memakai masker,” kata Eko.
“Besok kita lakukan kerja bakti massal di lokasi tersebut untuk membersihkan sampah-sampah supaya warga bisa memanfaatkan kembali dan mendata lokasi tanahnya untuk dilakukan pemulihan,” katanya saat ditemui di Jakarta, Kamis.
Sejak pagi hingga sore pada Kamis (11/7), para warga telah mulai membersihkan puing-puing rumah mereka yang sudah gosong akibat terlalap api. Mereka melakukan pembersihan lebih dulu karena untuk mempermudah kerja bakti massal yang akan dilakukan bersama Camat Tebet.
“Biar besok selesai dan tinggal angkut sampah yang sudah dikarungi. Ini saja dari pagi belum selesai sampai sore,” kata Eko, warga terdampak kebakaran saat ditemui di lokasi, Jakarta, Kamis.
Baca juga: Sekitar 1.400 jiwa diungsikan akibat kebakaran di Tebet Jaksel
Baca juga: Pemerintah pastikan penuhi kebutuhan pengungsi kebakaran di Tebet
Baca juga: 778 korban kebakaran Tebet mengungsi di gedung sekolah
Warga membersihkan puing-puing dengan peralatan seadanya dan harus bergantian dengan warga lainnya. Eko mengatakan bahwa ia mendapat bantuan berupa satu linggis, dua sekop, satu sekop trisula, dan beberapa karung.
“Ini tadi ambil di posko bantuan tapi harus gantian sama warga lainnya yang ada di sekitar rumah saya karena jumlahnya kurang,” katanya.
Sebelumnya, Sekretaris Kelurahan Manggarai Satia menyebutkan bahwa bantuan berupa alat untuk membersihkan puing-puing rumah seperti linggis, sekrop, dan lain sebagainya diberikan oleh BPBD, namun jumlahnya sangat terbatas.
“Sampai tadi siang yang masuk hanya sekitar 6 linggis, tapi kalau untuk karung kita ada sekitar 1.000,” kata Satia.
Selain kekurangan peralatan untuk membersihkan puing rumah, warga juga mengaku sedang membutuhkan air bersih, masker, dan sabun sebagai alat tambahan.
“Air bersih perlu ya, masker, dan sabun juga karena saya lihat banyak warga yang ke lokasi tidak memakai masker,” kata Eko.
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
Tags: