Presiden tinjau Gua Batu Cermin
11 Juli 2019 18:19 WIB
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Widodo saat mengunjungi objek wisata geologi Gua Batu Cermin, Nusa Tenggara Timur pada Kamis (11/7/2019). (Rusman, Biro Pers Setpres)
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo dalam kunjungannya ke Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur juga sempat meninjau objek wisata geologi yakni Gua Batu Cermin.
Presiden bersama Ibu Negara Iriana Widodo meninjau tempat itu pada Kamis siang.
Saat Presiden dan rombongan tiba di pintu masuk kawasan Batu Cermin, kedatangan Kepala Negara langsung disambut antusias oleh masyarakat sekitar yang telah menanti sejak pagi hari.
Kepala Negara kemudian memerhatikan sejumlah panel yang berisi informasi mengenai rencana pengembangan kawasan wisata itu.
Dalam panel tersebut, kawasan Batu Cermin dijelaskan akan memiliki pusat belanja kreatif Kampung Festival Labuan Bajo (Kafela), dengan segala pelengkapnya mulai dari area parkir, taman bermain anak, panggung terbuka, hingga pusat kuliner.
Kemudian Presiden dan rombongan berjalan menuju Gua Batu Cermin yang berjarak sekitar 300 meter dari pintu masuk. Jejeran pohon bambu di sepanjang jalan menuju gua membuat cahaya terik menjadi sedikit lebih teduh hingga di bibir gua.
Siaran Pers dari Plt Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden Chandra A. Kurniawan diterima Antara di Jakarta menjelaskan Presiden dan Iriana pun memasuki gua utama.
Keduanya menyusuri gua pembuka dengan jalur yang relatif luas dan mudah untuk dilalui. Beberapa pohon terlihat merambat dengan akar yang cukup besar menempel di dinding gua pembuka.
Di bagian tengah gua, terdapat satu ruang yang bisa ditempati hingga 15 orang. Di satu titik terdapat lorong buntu, dan di atasnya terdapat celah tempat sebongkah cahaya masuk. Jika momennya tepat, cahaya yang masuk akan terefleksi pada dinding gua dan membentuk cermin alami yang menjadi asal muasal penyebutan nama Gua Batu Cermin.
Menurut siaran pers Kementerian Pariwisata, Gua Batu Cermin pertama kali mendapat perhatian dunia pada 1951 berkat penelitian arkeolog sekaligus misionaris asal Belanda, Theodore Verhoven. Pada jutaan tahun yang lalu, posisi gua ini berada di bawah permukaan air laut.
Ketika terjadi pergeseran lempeng bumi yang mengakibatkan gempa, terdapat beberapa wilayah di Pulau Flores yang tenggelam. Sementara itu ada juga yang naik ke permukaan daratan, salah satunya adalah gua cermin tersebut.
Usai menyusuri gua selama sekitar 20 menit, Presiden dan Ibu Iriana pun keluar melalui pintu gua yang berbeda dari pintu masuk. Keduanya lantas melanjutkan perjalanan untuk santap siang, sebelum kembali ke Jakarta.
Baca juga: Presiden ingatkan konservasi TN Komodo dalam pembangunannya
Baca juga: Jokowi ingin jumlah wisatawan ke pulau Komodo dibatasi
Presiden bersama Ibu Negara Iriana Widodo meninjau tempat itu pada Kamis siang.
Saat Presiden dan rombongan tiba di pintu masuk kawasan Batu Cermin, kedatangan Kepala Negara langsung disambut antusias oleh masyarakat sekitar yang telah menanti sejak pagi hari.
Kepala Negara kemudian memerhatikan sejumlah panel yang berisi informasi mengenai rencana pengembangan kawasan wisata itu.
Dalam panel tersebut, kawasan Batu Cermin dijelaskan akan memiliki pusat belanja kreatif Kampung Festival Labuan Bajo (Kafela), dengan segala pelengkapnya mulai dari area parkir, taman bermain anak, panggung terbuka, hingga pusat kuliner.
Kemudian Presiden dan rombongan berjalan menuju Gua Batu Cermin yang berjarak sekitar 300 meter dari pintu masuk. Jejeran pohon bambu di sepanjang jalan menuju gua membuat cahaya terik menjadi sedikit lebih teduh hingga di bibir gua.
Siaran Pers dari Plt Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden Chandra A. Kurniawan diterima Antara di Jakarta menjelaskan Presiden dan Iriana pun memasuki gua utama.
Keduanya menyusuri gua pembuka dengan jalur yang relatif luas dan mudah untuk dilalui. Beberapa pohon terlihat merambat dengan akar yang cukup besar menempel di dinding gua pembuka.
Di bagian tengah gua, terdapat satu ruang yang bisa ditempati hingga 15 orang. Di satu titik terdapat lorong buntu, dan di atasnya terdapat celah tempat sebongkah cahaya masuk. Jika momennya tepat, cahaya yang masuk akan terefleksi pada dinding gua dan membentuk cermin alami yang menjadi asal muasal penyebutan nama Gua Batu Cermin.
Menurut siaran pers Kementerian Pariwisata, Gua Batu Cermin pertama kali mendapat perhatian dunia pada 1951 berkat penelitian arkeolog sekaligus misionaris asal Belanda, Theodore Verhoven. Pada jutaan tahun yang lalu, posisi gua ini berada di bawah permukaan air laut.
Ketika terjadi pergeseran lempeng bumi yang mengakibatkan gempa, terdapat beberapa wilayah di Pulau Flores yang tenggelam. Sementara itu ada juga yang naik ke permukaan daratan, salah satunya adalah gua cermin tersebut.
Usai menyusuri gua selama sekitar 20 menit, Presiden dan Ibu Iriana pun keluar melalui pintu gua yang berbeda dari pintu masuk. Keduanya lantas melanjutkan perjalanan untuk santap siang, sebelum kembali ke Jakarta.
Baca juga: Presiden ingatkan konservasi TN Komodo dalam pembangunannya
Baca juga: Jokowi ingin jumlah wisatawan ke pulau Komodo dibatasi
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: