Jakarta (ANTARA) - Operator angkutan massal Moda Raya Terpadu, PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menggandeng Institute for Transportation & Development Policy (ITDP) Indonesia dalam rangka meningkatkan layanan dan integrasi transportasi antarmoda lebih aman, nyaman dan ramah bagi masyarakat.

"Ini sebuah awal dari sebuah proses yang ingin MRT lakukan dengan seluruh stakeholder, bagaimana MRT bisa interkoneksi dengan semua moda," kata William P. Sabandar, Direktur Utama PT MRT Jakarta di sela-sela kegiatan penandatangan MoU dengan ITDP di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Kamis.

Baca juga: MRT Jakarta gandeng ITDP Indonesia studi tingkatkan akses pejalan kaki

Baca juga: MRT Jakarta-Blue Bird akan kembangkan transportasi terintegrasi

Baca juga: Intiland tengah proses izin akses MRT


William mengatakan saat ini MRT fokus pada perjalanan kaki dan pesepeda.

Rencana ini juga untuk mendorong Jakarta ramah bagi pejalan kaki dan pesepeda sekaligus ramah lingkungan dengan mengurangi polusi dari penggunaan bahan bakar kendaraan.

"Bagaimana MRT dan ITDP merencanakan program bersama mendorong Jakarta aman, nyaman dan lestari," katanya.

William menambahkan program ini diupayakan untuk menjadi Stasiun MRT ramah bagi pejalan kaki dan pesepeda.

Total ada 13 stasiun MRT mulai dari Lebak Bulus sampai Bundaran HI akan dibuat aman dan nyaman, sehingga masyarakat di sekitarnya bisa mengakses stasiun MRT.

Kolaborasi antara MRT Jakarta dan ITDP ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman antara Direktur Utama PT MRT Jakarta dan South East Asia Director ITDP Yoga Adiwinarto.

Yoga mengatakan kerja sama ini bagian dari sumbang pemikiran ITDP dalam mendukung layanan transportasi di Jakarta.

Menurutnya MRT adalah simbol untuk memperbaiki perilaku masyarakat menggunakan angkutan umum.

"Kita tidak hanya fokus dari stasiun satu ke stasiun lain, tapi juga kerja sama konektivitas dan integritas antar moda," kata Yoga.

Yoga menambahkan tidak hanya program saja, kolaborasi ini juga akan ada aksi bersama yang akan dielaborasi antar kedua pihak untuk membangun sistem transportasi yang terkoneksi.

Sejak diresmikan bulan Maret 2019 lalu MRT hadir sebagai moda transportasi alternatif bagi masyarakat Ibu Kota Jakarta dalam menghindari macet di jalan raya.

MRT tidak hanya sekedar membantu mengatasi kemacetan, namun juga sebagai pendorong bagi Pemprov DKI Jakarta untuk merestorasi tata ruang kota seperti pembangunan jalan trotoar menuju stasiun atau menyediakan angkutan umum, menyediakan parkir memadai sehingga memudahkan warga datang atau meninggalkan stasiun MRT.