Garut jadi daerah pemasok anjing terbesar ke Sumatera
11 Juli 2019 16:13 WIB
Sejumlah anjing menunggu dilakukan vaksinasi oleh petugas kesehatan hewan di Lapangan Ciateul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis (11/07/2019). (Feri Purnama)
Garut (ANTARA) - Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan, Kabupaten Garut merupakan daerah pemasok anjing terbesar kedua di Provinsi Jawa Barat setelah Kabupaten Sumedang ke wilayah Sumatera sebanyak tiga ribuan ekor setiap tahunnya.
"Yang dijual ke Sumatera dari Garut tiga ribu per tahun," kata Bupati Garut usai menghadiri program Kementerian Pertanian yang membagikan vaksin rabies gratis di Lapangan Ciateul, Kabupaten Garut, Kamis.
Ia menuturkan, berdasarkan data Provinsi Jabar menjadi pemasok 18 ribu ekor anjing, salah satunya dari Kabupaten Garut merupakan pemasok terbesar kedua ke daerah Sumatera khususnya Sumatera Barat.
"Kita juga kaget ternyata ada tiga ribuan anjing yang ke Sumatera," kata Bupati.
Menurut dia, ternyata penjualan anjing ke Sumatera tersebut menjadi nilai bisnis bagi warga Garut yang selama ini penjualannya terus terjadi.
Adanya pertumbuhan bisnis itu, kata dia, tentunya pemerintah berupaya melakukan vaksinasi pencegahan penyakit yang ditularkan oleh hewan khsusnya dari anjing agar tidak menular ke manusia.
"Mereka (penjual) ini harus dapat perlindungan maka kita beri vaksin," katanya.
Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil membenarkan, Jawa Barat merupakan daerah pemasok anjing ke wilayah Sumatera Barat untuk dijadikan hewan pemburu babi hutan.
"Catatan kita Provinsi Jawa Barat ini lebih besar penyumbang komoditas hewan pembawa rabies salah satunya anjing," katanya.
Ia menyampaikan, Garut adalah daerah kedua terbesar yang menjual anjing ke Sumatera Barat untuk dimanfaatkan sebagai anjing pemburu babi yang selama ini babi hutan menjadi hama perusak areal pertanian.
Anjing yang dikirim ke Sumatera itu, kata dia, telah membantu masyarakat petani, bahkan telah menumbuhkan perdagangan baru yakni penjualan daging babi ke negara Vietnam.
"Sekarang kita dari Sumatera hasil buruan itu sudah kita ekspor celengnya ke Vietnam, pintunya lewat Sumatera Selatan," katanya.
Upaya agar anjing yang dijual itu aman dari penyakit rabies, kata Ali, maka pihaknya terus memvaksinasi hewan penular rabies seperti anjing ke setiap daerah, salah satunya di Jawa Barat.
Ia memastikan, seluruh anjing yang dijual ke luar Jawa Barat sudah divaksin atau dalam kondisi aman tidak akan menularkan penyakit berbahaya bagi manusia.
"Anjing ini pembawa rabies maka kita kawal dari awal, kita lakukan vaksinasi," katanya.
Baca juga: Menanti Situ Bagendit menjadi istimewa oleh Presiden Jokowi
Baca juga: Jalur Taman Wisata Alam Gunung Papandayan sudah bisa dilintasi bus
"Yang dijual ke Sumatera dari Garut tiga ribu per tahun," kata Bupati Garut usai menghadiri program Kementerian Pertanian yang membagikan vaksin rabies gratis di Lapangan Ciateul, Kabupaten Garut, Kamis.
Ia menuturkan, berdasarkan data Provinsi Jabar menjadi pemasok 18 ribu ekor anjing, salah satunya dari Kabupaten Garut merupakan pemasok terbesar kedua ke daerah Sumatera khususnya Sumatera Barat.
"Kita juga kaget ternyata ada tiga ribuan anjing yang ke Sumatera," kata Bupati.
Menurut dia, ternyata penjualan anjing ke Sumatera tersebut menjadi nilai bisnis bagi warga Garut yang selama ini penjualannya terus terjadi.
Adanya pertumbuhan bisnis itu, kata dia, tentunya pemerintah berupaya melakukan vaksinasi pencegahan penyakit yang ditularkan oleh hewan khsusnya dari anjing agar tidak menular ke manusia.
"Mereka (penjual) ini harus dapat perlindungan maka kita beri vaksin," katanya.
Kepala Badan Karantina Pertanian, Ali Jamil membenarkan, Jawa Barat merupakan daerah pemasok anjing ke wilayah Sumatera Barat untuk dijadikan hewan pemburu babi hutan.
"Catatan kita Provinsi Jawa Barat ini lebih besar penyumbang komoditas hewan pembawa rabies salah satunya anjing," katanya.
Ia menyampaikan, Garut adalah daerah kedua terbesar yang menjual anjing ke Sumatera Barat untuk dimanfaatkan sebagai anjing pemburu babi yang selama ini babi hutan menjadi hama perusak areal pertanian.
Anjing yang dikirim ke Sumatera itu, kata dia, telah membantu masyarakat petani, bahkan telah menumbuhkan perdagangan baru yakni penjualan daging babi ke negara Vietnam.
"Sekarang kita dari Sumatera hasil buruan itu sudah kita ekspor celengnya ke Vietnam, pintunya lewat Sumatera Selatan," katanya.
Upaya agar anjing yang dijual itu aman dari penyakit rabies, kata Ali, maka pihaknya terus memvaksinasi hewan penular rabies seperti anjing ke setiap daerah, salah satunya di Jawa Barat.
Ia memastikan, seluruh anjing yang dijual ke luar Jawa Barat sudah divaksin atau dalam kondisi aman tidak akan menularkan penyakit berbahaya bagi manusia.
"Anjing ini pembawa rabies maka kita kawal dari awal, kita lakukan vaksinasi," katanya.
Baca juga: Menanti Situ Bagendit menjadi istimewa oleh Presiden Jokowi
Baca juga: Jalur Taman Wisata Alam Gunung Papandayan sudah bisa dilintasi bus
Pewarta: Feri Purnama
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: