Jakarta (ANTARA) - Komandan Jenderal Akademi TNI Laksamana Madya TNI Aan Kurnia mengingatkan kepada 781 Calon Perwira Remaja atau Capaja TNI-Polri untuk tidak berkhianat terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Jika kalian nanti sudah dilantik, saya enggak mau nanti kalian jadi pengkhianat. Jangan sekali-kali kalian mengkhianati sumpah kalian. Pegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit, Delapan Wajib TNI, Tri Brata, Catur Prasetya," kata Danjen Akademi TNI saat memberikan pembekalan kepada 781 Capaja TNI-Polri Tahun 2019, di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis.

Baca juga: Presiden ingatkan Capaja TNI-Polri hadapi ancaman nasional

Baca juga: Presiden: Terorisme dan radikalisme masih menjadi tantangan serius

Baca juga: Istana jelaskan anggota TNI terlibat radikalisme dapat dipecat


Pembekalan itu dilakukan sekaligus untuk persiapan pelaksanaan Prasetya Perwira TNI dan Pelantikan Perwira Polri di Istana Merdeka pada Selasa (16/7) oleh Presiden Jokowi.

Aan menyebutkan pelantikan Capaja TNI dan Polri merupakan awal dari perjalanan panjang kedinasan prajurit dan anggota Polri.

Oleh karena itu, dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni yang dipersiapkan untuk menjadi memimpin di masing-masing kedinasan.

"Percuma memiliki alutsista yang canggih bila tidak memiliki SDM yang mumpuni dan handal," kata Aan.

Aan juga mengingatkan kepada 781 Capaja TNI-Polri itu harus memiliki cita-cita "setinggi langit", namun tetap dalam koridor atau jalur yang ada.

"Kalian harus punya cita-cita yang tinggi, menjadi Jenderal, Laksamana, Marsekal dan Jenderal polisi. Namun, pencapaian tersebut harus 'on the track' dan jangan menyimpang. Selain usaha keras dan belajar yang giat, berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa harus juga dilakukan," kata Aan.

Ia juga menekankan sorang Capaja harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Capaja harus bersiap dengan situasi dinamis, jangan hanya cukup dapat ilmu di akademi saja.

Capaja ini, menurut Aan, juga merupakan aset terpenting bagi TNI-Polri, maka dari itu harus menjadi sosok pemimpin yang hebat.

"Kalau kalian pemimpin yang tidak hebat, sebaik apa pun pasukan nanti, pasti akan rusak dan menjadi biasa saja," ujarnya.

Sementara itu, Kalemdiklat Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto berpesan, seorang perwira harus dapat berinovasi dan mencipatakan hal-hal yang baru. Dengan begitu, perwira tidak ketinggalan perkembangan zaman.

"Capaja harus kaya akan ide dan harus mampu untuk berimprovisasi. Harus jeli melihat celah dan melakukan inovasi," kata Arief.