Info Haji
Sakit demensia, satu calhaj Pagaralam tertunda keberangkatannya
11 Juli 2019 10:51 WIB
Dasinik Tasim (72) sedang mendapat perawatan di Poliklinik Asrama Haji Palembang, Sumsel. Ia diduga menderita demensia atau lupa ingatan padahal seyogyanya ia berangkat ke Tanah Suci pada Rabu (10/7/2019). (FOTO ANTARA/Aziz Munajar/19)
Palembang (ANTARA) - Seorang jamaah calon haji (calhaj) asal Kota Pagaralam dari Embarkasi Palembang yang tergabung dalam kloter empat bernama Dasinik Tasim terpaksa menunda keberangkatannya karena menderita demensia (kepikunan) atau mengalamai lupa ingatan.
Menantu Dasinik, Rendawati, mengatakan mertuanya mulai mengalami demensia ketika berhenti di peristirahatan kedua saat perjalanan dari Kota Pagaralam ke Kota Palembang.
"Sebelum berangkat kondisi ibu sehat, tapi saat istirahat di rumah makan beliau muntah, lalu keluar tidak mau bicara sama sekali, sampai di Palembang tubuhnya lemas jadi kami susul ke Asrama Haji," ujar Rendawati kepada ANTARA di Palembang, Rabu.
Dasinik, perempuan berusia 72 tahun itu kondisi tekanan darahnya normal saat berangkat dari Pagaralam. Namun setelah muntah-muntah ia tidak lagi mau berbicara.
Ia menjelaskan bahwa Dasinik berangkat haji tanpa didampingi keluarga. Pendampingnya di Tanah Suci merupakan sesama jamaah asal Kota Pagaralam.
Kini, pihak keluarga hanya menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut mengenai apakah Dasinik bisa terus melanjutkan keberangkatan berhaji atau tidak.
"Kami menunggu sampai pemberangkatan kloter terakhir, jika memang bisa ibu tetap berangkat haji," kata Rendawati.
Sementara itu, dokter Poliklinik Asrama Haji Palembang, dr Jamhari menjelaskan pascapemeriksaan kondisi Dasinik dalam keadaan sehat dan tidak terdeteksi menderita penyakit serius.
"Dia (Danisik) tidak mau berkomunikasi karena tidak mau ada pendamping, secara fisik bisa melaksanakan haji, tapi kejiwaannya memang masih harus diperiksa, nanti kami konsultasi ke dokter rumah sakit dulu," katanya.
Ia meminta anggota keluarga yang menjenguk Dasinik agar meningkatkan intensitas komunikasi guna mengetahui penyebab Dasinik tiba-tiba diam.
"Dalam dunia medis gejala Dasinik mengarah ke demensia atau lupa ingatan," tambahnya.
Dasinik kini tengah dirawat di Poliklinik Asrama Haji dan rencananya akan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Muhammad Hosein Palembang untuk diperiksa lebih lanjut kesehatan jiwanya. Ia semestinya berangkat pada Rabu (10/7).
Sementara kloter empat Embarkasi Palembang telah berangkat ke Tanah Suci dengan membawa 444 jamaah calon haji dan petugas haji dari 450 total keseluruhan.
Enam jamaah calon haji batal berangkat karena sakit serta wafat.
Baca juga: Demensia kerap dijumpai pada jamaah haji lansia
Baca juga: Wali Kota Pagaralam Lepas Calhaj
Baca juga: Satu orang haji Jambi dipulangkan lebih awal
Baca juga: Demensia landa jamaah lansia
Menantu Dasinik, Rendawati, mengatakan mertuanya mulai mengalami demensia ketika berhenti di peristirahatan kedua saat perjalanan dari Kota Pagaralam ke Kota Palembang.
"Sebelum berangkat kondisi ibu sehat, tapi saat istirahat di rumah makan beliau muntah, lalu keluar tidak mau bicara sama sekali, sampai di Palembang tubuhnya lemas jadi kami susul ke Asrama Haji," ujar Rendawati kepada ANTARA di Palembang, Rabu.
Dasinik, perempuan berusia 72 tahun itu kondisi tekanan darahnya normal saat berangkat dari Pagaralam. Namun setelah muntah-muntah ia tidak lagi mau berbicara.
Ia menjelaskan bahwa Dasinik berangkat haji tanpa didampingi keluarga. Pendampingnya di Tanah Suci merupakan sesama jamaah asal Kota Pagaralam.
Kini, pihak keluarga hanya menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut mengenai apakah Dasinik bisa terus melanjutkan keberangkatan berhaji atau tidak.
"Kami menunggu sampai pemberangkatan kloter terakhir, jika memang bisa ibu tetap berangkat haji," kata Rendawati.
Sementara itu, dokter Poliklinik Asrama Haji Palembang, dr Jamhari menjelaskan pascapemeriksaan kondisi Dasinik dalam keadaan sehat dan tidak terdeteksi menderita penyakit serius.
"Dia (Danisik) tidak mau berkomunikasi karena tidak mau ada pendamping, secara fisik bisa melaksanakan haji, tapi kejiwaannya memang masih harus diperiksa, nanti kami konsultasi ke dokter rumah sakit dulu," katanya.
Ia meminta anggota keluarga yang menjenguk Dasinik agar meningkatkan intensitas komunikasi guna mengetahui penyebab Dasinik tiba-tiba diam.
"Dalam dunia medis gejala Dasinik mengarah ke demensia atau lupa ingatan," tambahnya.
Dasinik kini tengah dirawat di Poliklinik Asrama Haji dan rencananya akan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Muhammad Hosein Palembang untuk diperiksa lebih lanjut kesehatan jiwanya. Ia semestinya berangkat pada Rabu (10/7).
Sementara kloter empat Embarkasi Palembang telah berangkat ke Tanah Suci dengan membawa 444 jamaah calon haji dan petugas haji dari 450 total keseluruhan.
Enam jamaah calon haji batal berangkat karena sakit serta wafat.
Baca juga: Demensia kerap dijumpai pada jamaah haji lansia
Baca juga: Wali Kota Pagaralam Lepas Calhaj
Baca juga: Satu orang haji Jambi dipulangkan lebih awal
Baca juga: Demensia landa jamaah lansia
Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: