Piala Dunia FIBA
Domantas Sabonis ingin ikuti jejak sarat prestasi sang ayah
11 Juli 2019 05:33 WIB
Arsip - Pebasket tim nasional Lithuania Domantas Sabonis (kanan) berusaha mencetak poin di bawah kawalan pemain Kroasia Darko Planinic (kiri) dalam laga penyisihan Grup B Olimpiade 2016 di Carioca Arena 1, Rio de Janeiro, Brasil, Senin (15/8/2016). (ANTARA/AFP/Andrej Isakovic)
Jakarta (ANTARA) - Pebasket Lithuania Domantas Sabonis bertekad untuk mengikuti jejak sarat prestasi sang ayah, Arvydas Sabonis, yang namanya menghiasi jagat bola basket dunia pada era 1980-an hingga awal 2000-an.
"Saya tumbuh menyaksikan ayah saya bermain. Sebagai bocah, saya selalu ingin mengikuti jejaknya: bermain untuk timnas, memenangi medali, berhadapan dengan negara lain," kata Domantas dilansir laman resmi FIBA, Rabu malam WIB.
Domantas sempat membela tim nasional Lithuania kala menjadi runner-up Piala FIBA Eropa 2015, setelah sebelumnya juga memenangi medali emas Festival Olimpiade Remaja Eropa 2011.
Ia berpeluang menambah prestasinya bersama Lithuania termasuk ketika tampil dalam Piala Dunia FIBA 2019 di China pada 31 Agustus s.d. 15 September.
Baca juga: Pantai Gading siap buat kejutan di China
Laiknya Arvydas yang menghabiskan enam musim di NBA bersama Portland Trail Blazers pada 1995-2001, Domantas juga sejak 2016 berkarier di NBA bersama Oklahoma City Thunder dan kini membela Indiana Pacers.
"Mengenakan seragam negara untuk pertama kalinya sungguh menimbulkan perasaan yang luar bisa," kata Domantas.
Ketika Lithuania menjadi runner-up Piala FIBA Eropa 2015, Domantas "cuma" berkontribusi lewat rataan 3 poin dan 2 rebound per laga, namun perannya membesar ketika membantu negaranya lolos ke putaran final Piala Dunia FIBA 2019 dengan rataan 14,5 poin, 7,5 rebound dan 2 assist dalam dua laga fase kualifikasi Zona Eropa.
Domantas kini berusia 23 tahun dan masih punya karier panjang untuk mengejar deretan prestasi Arvydas, yang memenangi Piala Dunia FIBA 1982, medali emas Olimpiade 1988 dan Piala FIBA Eropa 1985 bersama Uni Soviet serta medali perunggu Olimpiade 1992 dan 1996 serta runner-up Piala FIBA Eropa 1995 bersama Lithuania.
Baca juga: Usai juarai NBA, Marc Gasol siap pimpin Spanyol ke Piala Dunia
Domantas mengaku tak sabar untuk segera tampil di China mengingat bola basket terus berkembang pesat dan bermunculan kekuatan-kekuatan baru di penjuru dunia.
"Setiap tahun kita melihat ada banyak negara dengan banyak bakat bermunculan. Piala Dunia FIBA di China akan sangat menarik, sangat menyenangkan," katanya.
Lithuania tergabung di Grup H bersama Australia, Kanada dan Senegal serta akan memainkan seluruh pertandingan fase grup di Dongguan.
Senegal bakal jadi lawan pertama yang dihadapi Lithuania pada 1 September sebelum Kanada dan Australia tiap dua hari berselang.
Baca juga: Rekrutan anyar Pelicans bertekad bela Brasil di China
Baca juga: Antetokounmpo bersaudara warnai pemanggilan timnas Yunani
"Saya tumbuh menyaksikan ayah saya bermain. Sebagai bocah, saya selalu ingin mengikuti jejaknya: bermain untuk timnas, memenangi medali, berhadapan dengan negara lain," kata Domantas dilansir laman resmi FIBA, Rabu malam WIB.
Domantas sempat membela tim nasional Lithuania kala menjadi runner-up Piala FIBA Eropa 2015, setelah sebelumnya juga memenangi medali emas Festival Olimpiade Remaja Eropa 2011.
Ia berpeluang menambah prestasinya bersama Lithuania termasuk ketika tampil dalam Piala Dunia FIBA 2019 di China pada 31 Agustus s.d. 15 September.
Baca juga: Pantai Gading siap buat kejutan di China
Laiknya Arvydas yang menghabiskan enam musim di NBA bersama Portland Trail Blazers pada 1995-2001, Domantas juga sejak 2016 berkarier di NBA bersama Oklahoma City Thunder dan kini membela Indiana Pacers.
"Mengenakan seragam negara untuk pertama kalinya sungguh menimbulkan perasaan yang luar bisa," kata Domantas.
Ketika Lithuania menjadi runner-up Piala FIBA Eropa 2015, Domantas "cuma" berkontribusi lewat rataan 3 poin dan 2 rebound per laga, namun perannya membesar ketika membantu negaranya lolos ke putaran final Piala Dunia FIBA 2019 dengan rataan 14,5 poin, 7,5 rebound dan 2 assist dalam dua laga fase kualifikasi Zona Eropa.
Domantas kini berusia 23 tahun dan masih punya karier panjang untuk mengejar deretan prestasi Arvydas, yang memenangi Piala Dunia FIBA 1982, medali emas Olimpiade 1988 dan Piala FIBA Eropa 1985 bersama Uni Soviet serta medali perunggu Olimpiade 1992 dan 1996 serta runner-up Piala FIBA Eropa 1995 bersama Lithuania.
Baca juga: Usai juarai NBA, Marc Gasol siap pimpin Spanyol ke Piala Dunia
Domantas mengaku tak sabar untuk segera tampil di China mengingat bola basket terus berkembang pesat dan bermunculan kekuatan-kekuatan baru di penjuru dunia.
"Setiap tahun kita melihat ada banyak negara dengan banyak bakat bermunculan. Piala Dunia FIBA di China akan sangat menarik, sangat menyenangkan," katanya.
Lithuania tergabung di Grup H bersama Australia, Kanada dan Senegal serta akan memainkan seluruh pertandingan fase grup di Dongguan.
Senegal bakal jadi lawan pertama yang dihadapi Lithuania pada 1 September sebelum Kanada dan Australia tiap dua hari berselang.
Baca juga: Rekrutan anyar Pelicans bertekad bela Brasil di China
Baca juga: Antetokounmpo bersaudara warnai pemanggilan timnas Yunani
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019
Tags: