Bantuan untuk korban kebakaran Tebet terus mengalir
10 Juli 2019 22:38 WIB
Sejumlah sukarelawan menata bantuan pakaian layak pakai untuk korban kebakaran di Kampung Bali Matraman, Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (10-7-2019) malam. (Foto: Aditya Pradana Putra)
Jakarta (ANTARA) - Bantuan untuk sekitar 1.400 korban kebakaran Rukun Warga (RW) 07 Kampung Bali Matraman, Kelurahan Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan terus mengalir ke sejumlah posko pengungsi.
"Terima kasih atas bantuan makanan dan popok bayi dari hamba Allah di Tebet, terima kasih untuk semua bantuan dari donatur lainnya untuk saudara kita yang menjadi korban kebakaran," kata salah satu petugas melalui pengeras suara Masjid Nurul Huda melaporkan bantuan-bantuan yang mereka terima di Jakarta, Rabu.
Hingga Rabu pukul 22.00 WIB ini, sejumlah warga berduyun-duyun mendatangani sejumlah posko pengungsi, seperti Masjid Nurul Huda, Masjid At Taufik, Madrasah Ibtidaiah Nurul Islam, dan SD Negeri Manggarai 05, untuk menyalurkan bantuan mereka.
Baca juga: Pemerintah pastikan penuhi kebutuhan pengungsi kebakaran di Tebet
Mereka membawa makanan siap santap, kardus-kardus berisi mi instan dan air mineral, pakaian layak pakai, popok bayi/orang lanjut usia, dan selimut.
Sejumlah warga RW tetangga, 09, yang tidak menjadi korban kebakaran yang menjadi sukarelawan sibuk mendata, menata, hingga membantu mendistribusikan bantuan-bantuan tersebut ke kantong-kantong pengungsian.
Sesekali petugas melalui pengeras suara Masjid Nurul Huda menyampaikan pesan, "Bagi para korban jangan segan mendatangi posko bantuan untuk meminta apa yang dibutuhkan. Kami siap membantu,".
Dalam peristiwa bencana ini, kata Ketua Lembaga Musyawarah Kelurahan Manggarai Permana, banyak elemen warga menunjukkan solidaritas kepada para korban di enam RT.
Selain bantuan, solidaritas juga ditunjukkan warga dengan menyediakan rumah mereka sebagai lokasi pengungsian.
Berdasarkan pantauan ANTARA, korban kebakaran tidak hanya mengungsi ke tiga titik lokasi pengungsian yang disediakan pemerintah, seperti SD Manggarai 05, Masjid Nurul Huda, dan Masjid At Taufik, tetapi sebagian pengungsi juga berada di garasi dan teras rumah-rumah tetangga mereka yang tidak terdampak kebakaran.
Baca juga: Sekitar 1.400 jiwa diungsikan akibat kebakaran di Tebet Jaksel
Sebagian lainnya lagi menempati tenda-tenda yang didirikan dinas sosial setempat.
Sementara itu, korban kebakaran Deni Rosita mengatakan bahwa kondisi pelayanan petugas serta sukarelawan di pengungsian cukup sigap dan baik.
Meski dalam kondisi yang pelayanan yang relatif baik, Deni berharap bantuan untuk pengungsi tidak hanya pada kebutuhan pokok saja.
"Anak-anak kami yang akan masuk pada hari pertama tahun ajaran baru sekolah awal pekan depan kini tak memiliki seragam dan peralatan sekolah karena ikut terbakar, tolong itu juga dibantu," kata Deni.
Menanggapi itu, Camat Tebet Dyan Airlangga menyatakan bahwa pemerintah akan memenuhi seluruh kebutuhan korban kebakaran selama di pengungsian, termasuk kebutuhan sekolah anak-anak.
"Terima kasih atas bantuan makanan dan popok bayi dari hamba Allah di Tebet, terima kasih untuk semua bantuan dari donatur lainnya untuk saudara kita yang menjadi korban kebakaran," kata salah satu petugas melalui pengeras suara Masjid Nurul Huda melaporkan bantuan-bantuan yang mereka terima di Jakarta, Rabu.
Hingga Rabu pukul 22.00 WIB ini, sejumlah warga berduyun-duyun mendatangani sejumlah posko pengungsi, seperti Masjid Nurul Huda, Masjid At Taufik, Madrasah Ibtidaiah Nurul Islam, dan SD Negeri Manggarai 05, untuk menyalurkan bantuan mereka.
Baca juga: Pemerintah pastikan penuhi kebutuhan pengungsi kebakaran di Tebet
Mereka membawa makanan siap santap, kardus-kardus berisi mi instan dan air mineral, pakaian layak pakai, popok bayi/orang lanjut usia, dan selimut.
Sejumlah warga RW tetangga, 09, yang tidak menjadi korban kebakaran yang menjadi sukarelawan sibuk mendata, menata, hingga membantu mendistribusikan bantuan-bantuan tersebut ke kantong-kantong pengungsian.
Sesekali petugas melalui pengeras suara Masjid Nurul Huda menyampaikan pesan, "Bagi para korban jangan segan mendatangi posko bantuan untuk meminta apa yang dibutuhkan. Kami siap membantu,".
Dalam peristiwa bencana ini, kata Ketua Lembaga Musyawarah Kelurahan Manggarai Permana, banyak elemen warga menunjukkan solidaritas kepada para korban di enam RT.
Selain bantuan, solidaritas juga ditunjukkan warga dengan menyediakan rumah mereka sebagai lokasi pengungsian.
Berdasarkan pantauan ANTARA, korban kebakaran tidak hanya mengungsi ke tiga titik lokasi pengungsian yang disediakan pemerintah, seperti SD Manggarai 05, Masjid Nurul Huda, dan Masjid At Taufik, tetapi sebagian pengungsi juga berada di garasi dan teras rumah-rumah tetangga mereka yang tidak terdampak kebakaran.
Baca juga: Sekitar 1.400 jiwa diungsikan akibat kebakaran di Tebet Jaksel
Sebagian lainnya lagi menempati tenda-tenda yang didirikan dinas sosial setempat.
Sementara itu, korban kebakaran Deni Rosita mengatakan bahwa kondisi pelayanan petugas serta sukarelawan di pengungsian cukup sigap dan baik.
Meski dalam kondisi yang pelayanan yang relatif baik, Deni berharap bantuan untuk pengungsi tidak hanya pada kebutuhan pokok saja.
"Anak-anak kami yang akan masuk pada hari pertama tahun ajaran baru sekolah awal pekan depan kini tak memiliki seragam dan peralatan sekolah karena ikut terbakar, tolong itu juga dibantu," kata Deni.
Menanggapi itu, Camat Tebet Dyan Airlangga menyatakan bahwa pemerintah akan memenuhi seluruh kebutuhan korban kebakaran selama di pengungsian, termasuk kebutuhan sekolah anak-anak.
Pewarta: Aditya Pradana Putra
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019
Tags: