Malang (ANTARA News) - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Ginandjar Kartasasmita, menyatakan bahwa saat ini Indonesia mengalami defisit kepemimpinan, baik pemimpinan nasional, pemimpin daerah (walikota dan bupati), DPRD maupun di lembaga perguruan tinggi (kampus). "Untuk melahirkan seorang pemimpin, peran dunia pendidikan sangat penting dan strategis, namun tentu saja antara kualitas dan kuantitas seimbang sehingga tidak sampai terjadi defisit dimana antara kebutuhan dan yang dihasilkan lebih besar yang dibutuhkan," katanya, ketika berbisaca dalam Seminar Nasional "Kepemimpinan Pasca-Pemilu 2009" di Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang, Kamis. Ia mengakui, sebenarnya banyak di Indonesia ini orang-orang yang berkualitas, tetapi mereka tidak mau menjadi pemimpin dan sebaliknya banyaknya orang yang tidak memiliki kemampuan justru berebut ingin menjadi seorang pemimpin, baik pemimpin bangsa (nasional) di daerah (walikota dan bupati) maupun DPRD-nya. Oleh karena itu, katanya, di masa depan pemimpin bangsa harus memiliki perpaduan pemikiran tradisional dan modern, sebab menjadi seorang pemimpin tidak cukup hanya pandai berpidato dan mengobarkan semangat nasionalisme rakyat, tetapi juga mampu mengatasi dan memecahkan semua permasalahan termasuk perekonomian yang mandiri serta mampu mengangkat martabat dan derajat bangsa Indonesia di mata dunia. (*)