Garut (ANTARA) - Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan, Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat telah menetapkan siaga kekeringan sampai batas yang belum ditentukan, bahkan kalau perlu hingga musim hujan tiba.

"Selama kekeringan masih terjadi kami terus siaga," kata Rudy Gunawan kepada wartawan di Garut, Rabu.

Pihaknya akan menerjunkan personel dari dinas terkait untuk memberikan penanganan cepat terhadap masyarakat yang mengalami kesulitan air dampak musim kemarau.

Ia menuturkan, Kabupaten Garut sudah dilanda musim kemarau hampir dua bulan yang menyebabkan beberapa daerah seperti areal pertanian mulai mengalami kekeringan. Selain itu, lanjut dia, warga mulai kesulitan air bersih.

Upaya yang dipersiapkan Pemkab Garut, kata dia, dengan menyiagakan delapan kendaraan tangki air yang siap didistribusikan selama 24 jam untuk daerah terdampak kekeringan.

"Kami siapkan delapan tangki besar, semuanya siap siaga 24 jam, jika butuh silakan langsung lapor, jam 2 dini hari pun kami siapkan," katanya.

Ia menambahkan, upaya lainnya untuk menghadapi musim kemarau yaitu membentuk Tim Rekasi Cepat Siaga Kemarau yang melibatkan sejumlah dinas seperti Dinas Pertanian, PUPR, BPBD, maupun PDAM Garut.

"Kalau ada yang butuh, tinggal lapor ke desa atau kecamatan saja," katanya.

Ia menyebutkan, hasil laporan sementara ada 10 kecamatan yang berpotensi rawan kekeringan seperti yang terjadi tahun sebelumnya yakni Cibatu, Cibiuk, Selaawi, Leuwigoong, Malangbong, Cilawu, Sukaresmi, Bungbulang, Pamulihan dan Pakenjeng.


Baca juga: 11.000 hektare sawah di Indramayu kekeringan
Baca juga: Ribuan Hektare Sawah di Karawang Kekeringan