Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata mendorong pengembangan pariwisata berkelanjutan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) agar keunikan, kekayaan alam, dan budaya setempat tetap terjaga kelestariannya dan berkontribusi positif bagi perekonomian masyarakat lokal.
Staf Ahli Menteri Bidang Kemaritiman Kemenpar Frans Teguh dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa malam mengatakan, pariwisata berkelanjutan saat ini bukan lagi sekadar tren tapi telah bertransformasi menjadi kebutuhan dalam pemasaran dan pengembangan suatu destinasi wisata.
"Kami berharap agar sense of places yang dirasakan oleh wisatawan saat berkunjung ke NTT tidak memarginalkan masyarakat lokal karena tourism is about everybody business," katanya.
Frans Teguh yang sekaligus merangkap sebagai Pelaksana Tugas Asdep Manajemen Strategis dan Pelaksana Harian Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo mengemukakan hal tersebut saat menjadi pembicara dalam acara Forum Strategis di Kupang, Senin (8/7).
Ia juga menyampaikan bahwa para peserta yang hadir dapat mengoptimalkan instrumen regulasi dalam mendorong implementasi Pariwisata Berkelanjutan yang sesuai dengan kearifan lokal NTT.
"Pada dasarnya NTT memiliki DNA yang tepat bagi pariwisata. Hal itu tersusun atas keotentikan keragaman alam dan budaya," katanya.
Dalam Forum Strategis tersebut hadir Gubernur NTT Viktor Laiskodat yang secara khusus menyampaikan apresiasi serta dukungan atas perhatian Kemenpar bagi Provinsi NTT.
Gubernur NTT mengajak para kepala daerah dan kepala dinas pariwisata di Kabupaten/Kota Provinsi NTT untuk dapat menyerap informasi secara optimal dalam forum tersebut.
"Pariwisata merupakan lokomotif bagi pembangunan Provinsi NTT. Untuk itu mari bersama-sama membangun Tanah Air tercinta ini," katanya.
Kemenpar: Pengembangan pariwisata di NTT harus berkelanjutan
9 Juli 2019 21:52 WIB
Acara Forum Strategis Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan di Provinsi Nusa Tenggara Timur. (Dok. Kemenpar)
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019
Tags: