Identitas diri diperlukan wujudkan manusia unggul
9 Juli 2019 21:40 WIB
Seminar internasional kebahasaan yang mengusung tema “Memajukan Peran Bahasa dalam Kancah Kontemporer Bahasa Indonesia: Penguatan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan di Berbagai Bidang di Jakarta, 9-12 Juli 2019. (ANTARA/Indriani)
Jakarta (ANTARA) - Ahli bahasa dari Universitas Mataram Prof Mahsun mengatakan salah satu syarat mewujudkan sumber daya manusia unggul dan berdaya saing adalah identitas atau jati diri yang kuat.
"Bahasa Indonesia memiliki peranan penting dalam pembentukan identitas diri manusia Indonesia masa depan," ujar Mahsun dalam seminar Bahasa Indonesia di Jakarta, Selasa.
Mahsun berharap agar pendidikan kebahasaan di sekolah tidak hanya mengajarkan tentang kaidah berbahasa yang baik dan benar saja. Namun, yang terpenting adalah juga menumbuhkan pemahaman dan keyakinan yang kuat dalam benak setiap anak-anak Indonesia mengenai peran penting Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan yang menjadi prasyarat suksesnya pembangunan.
"Peran kesejarahan Bahasa Indonesia dalam pembentukan Indonesia harus disampaikan dan diperkuat lagi. Mestinya lebih banyak di pendidikan dasar," kata Mahsun.
Mantan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa itu juga menyampaikan bahwa Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa menjadi salah satu faktor kunci untuk membangun integrasi sosial.
"Faktor kesamaan itu membangun komunikasi sosial. Penggunaan bahasa yang sama itu membuka ruang terjadinya komunikasi sosial dan budaya yang mengarah pada integrasi sosial," kata Mahsun.
Oleh karena itu, diperlukan upaya pengembangan strategi dengan memanfaatkan keberagaman bahasa untuk tujuan diplomasi kebahasaan menuju Indonesia yang berkedamaian; yang rukun, harmonis, toleran, dan tercipta kerja sama atau gotong royong yang penting bagi pembangunan nasional. "Membangun Indonesia ini berarti juga menjaga masyarakatnya tetap satu," ujar Mahsun.
Melalui studi linguistik diakronis, dikatakan Mahsun, pemerintah dapat mengembangkan program-program diplomasi kebahasaan untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Disebutnya, hasil studi dapat menunjukkan kedekatan hubungan kekerabatan sebagai suatu bangsa yang besar.
"Kita mengembangkan perencanaan pemanfaatan bahasa, atau fakta-fakta (dari hasil penelitian) untuk membuat Indonesia yang lebih damai," kata dia lagi.*
Baca juga: Evelin ajak DJ asal Jepang kenalkan bahasa Indonesia lewat musik
Baca juga: UMSU wakili Sumut di kompetisi debat nasional
"Bahasa Indonesia memiliki peranan penting dalam pembentukan identitas diri manusia Indonesia masa depan," ujar Mahsun dalam seminar Bahasa Indonesia di Jakarta, Selasa.
Mahsun berharap agar pendidikan kebahasaan di sekolah tidak hanya mengajarkan tentang kaidah berbahasa yang baik dan benar saja. Namun, yang terpenting adalah juga menumbuhkan pemahaman dan keyakinan yang kuat dalam benak setiap anak-anak Indonesia mengenai peran penting Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan yang menjadi prasyarat suksesnya pembangunan.
"Peran kesejarahan Bahasa Indonesia dalam pembentukan Indonesia harus disampaikan dan diperkuat lagi. Mestinya lebih banyak di pendidikan dasar," kata Mahsun.
Mantan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa itu juga menyampaikan bahwa Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa menjadi salah satu faktor kunci untuk membangun integrasi sosial.
"Faktor kesamaan itu membangun komunikasi sosial. Penggunaan bahasa yang sama itu membuka ruang terjadinya komunikasi sosial dan budaya yang mengarah pada integrasi sosial," kata Mahsun.
Oleh karena itu, diperlukan upaya pengembangan strategi dengan memanfaatkan keberagaman bahasa untuk tujuan diplomasi kebahasaan menuju Indonesia yang berkedamaian; yang rukun, harmonis, toleran, dan tercipta kerja sama atau gotong royong yang penting bagi pembangunan nasional. "Membangun Indonesia ini berarti juga menjaga masyarakatnya tetap satu," ujar Mahsun.
Melalui studi linguistik diakronis, dikatakan Mahsun, pemerintah dapat mengembangkan program-program diplomasi kebahasaan untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Disebutnya, hasil studi dapat menunjukkan kedekatan hubungan kekerabatan sebagai suatu bangsa yang besar.
"Kita mengembangkan perencanaan pemanfaatan bahasa, atau fakta-fakta (dari hasil penelitian) untuk membuat Indonesia yang lebih damai," kata dia lagi.*
Baca juga: Evelin ajak DJ asal Jepang kenalkan bahasa Indonesia lewat musik
Baca juga: UMSU wakili Sumut di kompetisi debat nasional
Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019
Tags: