Swedia jajaki kerja sama dengan Pemkot Probolinggo terkait sampah
9 Juli 2019 20:30 WIB
Tim Helsinborg Swedia meninjau langsung kondisi IPAL Komunal di Kelurahan Kedungasem, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo (Foto Humas dan Protokol Pemkot Probolinggo)
Kota Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Wakil Direktur NSR (perusahaan pengelolaan sampah regional di Swedia) Berner Lunggren dan Global Bussines Development Verapark Jessica Magnusson menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Kota Probolinggo, Jawa Timur. terkait dengan pengelolaan sampah.
"Ada beberapa hal yang dibutuhkan oleh tim dari Swedia, di antaranya data kondisi Kota Probolinggo, agar mereka dapat memberikan saran yang tepat untuk Kota Probolinggo dalam mengelola sampah," kata Kabid Prasarana dan Pengembangan Wilayah Bappeda dan Litbang Pemkot Probolinggo, Ari Puspita di Kota Probolinggo, Selasa.
Menurutnya tim Swedia juga akan mengirim surat elektronik ke Pemerintah Kota Probolinggo terkait data apa saja yang mereka butuhkan untuk pengkajian lebih dalam terkait untuk pengelolaan sampah dari hulu sampai hilir, terutama sampah yang masih bisa dinilai ekonomis di mana setiap tahap ada nilainya.
"Terkait kerja sama dengan NSR dan Kota Helsinborg pada saat Pemkot berkunjung kesana dan nantinya dikenalkan bagaimana cara mengelola sampah beserta tahapannya," tuturnya.
Ia mengatakan pihaknya nanti bisa melihat langsung sistemnya seperti apa disana untuk lebih memantapkan kerja sama tersebut karena masih tahap penjajakan, sehingga menentukan gambaran yang lebih detail lagi untuk kerja sama yang akan dilakukan Pemkot Probolinggo dengan tim dari Swedia.
Baca juga: Indonesia-FAO akan susun regulasi pengelolaan jaring hantu
"Salah satu fokus yang ditawarkan dalam kerja sama itu adalah bagaimana memberdayakan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembuangan sampah karena sampah yang bagus dan baik itu adalah sampah yang masih bernilai ekonomis, sehingga dapat berdampak pada perekonomian masyarakat," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, akan ada semacam pelatihan-pelatihan dari tim Swedia untuk memberdayakan masyarakat dan bagaimana menumbuhkan nilai ekonomi dari pengolahan sampah tersebut.
Sementara pihak Global Bussines Development VERAPARK Jessica Magnusson mengatakan hasil kunjungannya ke tempat pembuangan akhir (TPA) masih ada yang perlu dibenahi terkait instalasi biogas, pipa yang ada di TPA juga masih belum maksimal.
"Kami berharap Pemkot Probolinggo dapat memperbaiki sistem pemasangan pipa, agar dapat menghasilkan gas untuk produksi listrik," katanya.
Selama melakukan kunjungan ke Kota Probolinggo, tim dari Swedia meninjau TPA Bestari untuk melihat proses masuknya sampah, meninjau IPAL Komunal di Kelurahan Kedungasem, meninjau instalasi biogas di Pabrik Tahu Sumber Baru Kelurahan Jrebeng Kidu, dan meninjau Bank Sampah Kenari Indah Jrebeng Wetan.
"Ada beberapa hal yang dibutuhkan oleh tim dari Swedia, di antaranya data kondisi Kota Probolinggo, agar mereka dapat memberikan saran yang tepat untuk Kota Probolinggo dalam mengelola sampah," kata Kabid Prasarana dan Pengembangan Wilayah Bappeda dan Litbang Pemkot Probolinggo, Ari Puspita di Kota Probolinggo, Selasa.
Menurutnya tim Swedia juga akan mengirim surat elektronik ke Pemerintah Kota Probolinggo terkait data apa saja yang mereka butuhkan untuk pengkajian lebih dalam terkait untuk pengelolaan sampah dari hulu sampai hilir, terutama sampah yang masih bisa dinilai ekonomis di mana setiap tahap ada nilainya.
"Terkait kerja sama dengan NSR dan Kota Helsinborg pada saat Pemkot berkunjung kesana dan nantinya dikenalkan bagaimana cara mengelola sampah beserta tahapannya," tuturnya.
Ia mengatakan pihaknya nanti bisa melihat langsung sistemnya seperti apa disana untuk lebih memantapkan kerja sama tersebut karena masih tahap penjajakan, sehingga menentukan gambaran yang lebih detail lagi untuk kerja sama yang akan dilakukan Pemkot Probolinggo dengan tim dari Swedia.
Baca juga: Indonesia-FAO akan susun regulasi pengelolaan jaring hantu
"Salah satu fokus yang ditawarkan dalam kerja sama itu adalah bagaimana memberdayakan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembuangan sampah karena sampah yang bagus dan baik itu adalah sampah yang masih bernilai ekonomis, sehingga dapat berdampak pada perekonomian masyarakat," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, akan ada semacam pelatihan-pelatihan dari tim Swedia untuk memberdayakan masyarakat dan bagaimana menumbuhkan nilai ekonomi dari pengolahan sampah tersebut.
Sementara pihak Global Bussines Development VERAPARK Jessica Magnusson mengatakan hasil kunjungannya ke tempat pembuangan akhir (TPA) masih ada yang perlu dibenahi terkait instalasi biogas, pipa yang ada di TPA juga masih belum maksimal.
"Kami berharap Pemkot Probolinggo dapat memperbaiki sistem pemasangan pipa, agar dapat menghasilkan gas untuk produksi listrik," katanya.
Selama melakukan kunjungan ke Kota Probolinggo, tim dari Swedia meninjau TPA Bestari untuk melihat proses masuknya sampah, meninjau IPAL Komunal di Kelurahan Kedungasem, meninjau instalasi biogas di Pabrik Tahu Sumber Baru Kelurahan Jrebeng Kidu, dan meninjau Bank Sampah Kenari Indah Jrebeng Wetan.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019
Tags: