Bangka Tengah akan bangun kawasan wisata mangrove yang unik
9 Juli 2019 17:48 WIB
Aktivitas penanaman bibit mangrove di Pantai Terentang, Bangka Tengah, Babel, Selasa (9/7/2019). (babel.antaranews.com/Ahmadi)
Koba, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, akan membangun kawasan wisata hutan mangrove dengan konsep yang menarik dan unik.
"Menanam mangrove bukan hanya untuk memulihkan dan melestarikan lingkungan, tetapi ke depan akan dijadikan kawasan wisata potensial," kata Ibnu Saleh usai menghadiri kegiatan penanaman 5.000 bibit mangrove di Pantai Terentang, Selasa.
Ia menjelaskan Bangka Tengah sebelumnya sudah memiliki kawasan hutan mangrove di Desa Kurau Barat dan termasuk satu dari destinasi wisata di daerah itu. "Kawasan wisata mangrove Kurau Barat sudah menjadi daerah tujuan wisatawan baik lokal maupun luar daerah dan kawasan itu dibangun bersama masyarakat setempat," ujarnya.
Ke depan, kata dia, akan didesain kawasan hutan mangrove yang baru dengan konsep yang berbeda dan pastinya akan lebih menarik, sehingga wisatawan banyak pilihan ketika berkunjung ke kawasan mangrove.
"Saat ini pemerintah daerah sudah menanam sekitar 200 ribu bibit mangrove yang tersebar pada beberapa titik dan tahun ini kami menargetkan menanam sebanyak 100 ribu batang," ujarnya.
Ia menggalakkan penanaman bibit mangrove tidak hanya sebatas menjaga ekosistem pantai tetap dalam jangka panjang akan dijadikan kawasan wisata potensial.
"Konsep kepariwisataan itu sebenarnya sederhana saja yaitu beda dengan yang lainnya dan gencarkan promosi maka orang akan tertarik untuk datang," ujarnya.*
Baca juga: Bangka Tengah akan pulihkan hutan bakau yang rusak akibat tambang
Baca juga: Kurau, lokasi asyik untuk edukasi mangrove
"Menanam mangrove bukan hanya untuk memulihkan dan melestarikan lingkungan, tetapi ke depan akan dijadikan kawasan wisata potensial," kata Ibnu Saleh usai menghadiri kegiatan penanaman 5.000 bibit mangrove di Pantai Terentang, Selasa.
Ia menjelaskan Bangka Tengah sebelumnya sudah memiliki kawasan hutan mangrove di Desa Kurau Barat dan termasuk satu dari destinasi wisata di daerah itu. "Kawasan wisata mangrove Kurau Barat sudah menjadi daerah tujuan wisatawan baik lokal maupun luar daerah dan kawasan itu dibangun bersama masyarakat setempat," ujarnya.
Ke depan, kata dia, akan didesain kawasan hutan mangrove yang baru dengan konsep yang berbeda dan pastinya akan lebih menarik, sehingga wisatawan banyak pilihan ketika berkunjung ke kawasan mangrove.
"Saat ini pemerintah daerah sudah menanam sekitar 200 ribu bibit mangrove yang tersebar pada beberapa titik dan tahun ini kami menargetkan menanam sebanyak 100 ribu batang," ujarnya.
Ia menggalakkan penanaman bibit mangrove tidak hanya sebatas menjaga ekosistem pantai tetap dalam jangka panjang akan dijadikan kawasan wisata potensial.
"Konsep kepariwisataan itu sebenarnya sederhana saja yaitu beda dengan yang lainnya dan gencarkan promosi maka orang akan tertarik untuk datang," ujarnya.*
Baca juga: Bangka Tengah akan pulihkan hutan bakau yang rusak akibat tambang
Baca juga: Kurau, lokasi asyik untuk edukasi mangrove
Pewarta: Ahmadi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019
Tags: