Ridwan Kamil banggakan program bahagia Jabar di depan Mensos
9 Juli 2019 15:20 WIB
Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita (tengah) bergandeng tangan dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (kiri) dan Kabadiklit Pensos Kemensos Harry Z Soeratin (kanan) pada peresmian Poltekesos di Bandung, Selasa (9/7/2019). (ANTARA/Desi Purnamawati)
Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membanggakan beberapa program sosial yang bertujuan membahagiakan warganya di depan Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita.
"Saya berinovasi dinamakan Program Kekasih adalah kendaraan konseling silih asih, mobil warna pink di dalamnya ada konselor, ustad kalau stres bisa curhat," kata Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil di sela-sela peresmian transformasi Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) menjadi Politeknik Kesejahteraan Sosial di Bandung, Selasa.
Dia mengatakan, berdasarkan survei 60 persen yang curhat ke mobil Kekasih adalah urusan percintaan, selebihnya KDRT, dan anak-anak SD yang menjadi korban perundungan di sekolah.
Selain itu, juga program untuk lansia yang mayoritas dilakukan oleh relawan dari STKS Bandung. Mereka memberikan perhatian dengan mengobrol dan membawa makanan.
"Yang dibutuhkan orang tua itu adalah kehadiran. Cuma satu yang ibu saya minta, datang dan jadi imam shalat magrib, itu saja. Secara sosial jadi kita buat program Minggu Lansia oleh relawan, yang dikerjakan ngobrol saja, bawa makanan, ujungnya minimal ada perhatian," katanya.
Menurut dia, tujuan hidup bermasyarakat membangun adalah bahagia dan dia bersyukur bahwa 89 persen warga Jabar merasa bahagia.
Menanggapi program-program sosial di Jawa Barat tersebut, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan Kemensos juga mempunyai program Mobil Anti Galau untuk menampung berbagai keluhan masyarakat.
Kemensos memang menjadikan program tersebut sebagai percontohan bagi daerah lain.
Mensos melakukan kunjungan kerja di Bandung untuk meresmikan transformasi STKS Bandung menjadi Poltekesos.
Baca juga: Ridwan Kamil hadirkan mobil konseling cegah warga Bandung stres
Baca juga: STKS Bandung resmi jadi Politeknik Kesejahteraan Sosial
"Saya berinovasi dinamakan Program Kekasih adalah kendaraan konseling silih asih, mobil warna pink di dalamnya ada konselor, ustad kalau stres bisa curhat," kata Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil di sela-sela peresmian transformasi Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) menjadi Politeknik Kesejahteraan Sosial di Bandung, Selasa.
Dia mengatakan, berdasarkan survei 60 persen yang curhat ke mobil Kekasih adalah urusan percintaan, selebihnya KDRT, dan anak-anak SD yang menjadi korban perundungan di sekolah.
Selain itu, juga program untuk lansia yang mayoritas dilakukan oleh relawan dari STKS Bandung. Mereka memberikan perhatian dengan mengobrol dan membawa makanan.
"Yang dibutuhkan orang tua itu adalah kehadiran. Cuma satu yang ibu saya minta, datang dan jadi imam shalat magrib, itu saja. Secara sosial jadi kita buat program Minggu Lansia oleh relawan, yang dikerjakan ngobrol saja, bawa makanan, ujungnya minimal ada perhatian," katanya.
Menurut dia, tujuan hidup bermasyarakat membangun adalah bahagia dan dia bersyukur bahwa 89 persen warga Jabar merasa bahagia.
Menanggapi program-program sosial di Jawa Barat tersebut, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan Kemensos juga mempunyai program Mobil Anti Galau untuk menampung berbagai keluhan masyarakat.
Kemensos memang menjadikan program tersebut sebagai percontohan bagi daerah lain.
Mensos melakukan kunjungan kerja di Bandung untuk meresmikan transformasi STKS Bandung menjadi Poltekesos.
Baca juga: Ridwan Kamil hadirkan mobil konseling cegah warga Bandung stres
Baca juga: STKS Bandung resmi jadi Politeknik Kesejahteraan Sosial
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019
Tags: