Unram-Kominfo buka regional "Digital Talent Scholarship 2019"
9 Juli 2019 13:49 WIB
Rektor Unram Prof Lalu Husni (tengah) foto bersama perwakilan dari beberapa universitas di wilayah regional Bali-Nusra yang ikut serta dalam program "Digital Talent Scholarship 2019" di Rektorat Unram, NTB. Senin (8/7/2019). (ANTARA/Dhimas BP)
Mataram (ANTARA) - Universitas Mataram (Unram), Nusa Tenggara Barat, bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), membuka program regional "Digital Talent Scholarship 2019".
Dengan dihadiri 98 peserta dari kalangan penerima "Digital Talent Scholarship 2019" dan perwakilan dari beberapa universitas di wilayah regional Bali-Nusra antara lain, dari Universitas Udayana, Universitas Sumbawa, Universitas Kupang dan universitas wilayah timur lainnya, pembukaan digelar pada Senin (8/7), di Gedung Rektorat Unram.
Dalam sambutannya yang diterima Antara di Mataram, Senin, Rektor Unram Prof Lalu Husni, mengatakan, "Digital Talent Scholarship 2019" ini merupakan program beasiswa pelatihan intensif yang digelar selama dua bulan dengan beasiswa yang ditawarkan, yaitu pelatihan "Artificial Intelligence" dan "Big Data Analytics".
"Jadi pada revolusi industri 4.0, kita dituntut agar menguasai literasi, yaitu 'Data Literation', 'Human Literation' dan 'Technologi Literation'," kata Prof Husni.
Dia menjelaskan bahwa "Data Literation" merupakan teori untuk memahami dan mengolah "big data" yang tersedia di dunia digital. Sedangkan "Technologi Literation" adalah teori untuk memahami mekanika kerja dari instrumen yang ada di teknologi informasi itu agar bisa memberikan manfaat pada kehidupan, salah satunya adalah "Artificial Intelegent" (kecerdasan buatan).
"Kemudian 'Human Literation' adalah bagaimana manusia dituntut untuk siap, bekerja keras, inovasi dan berdaya saing yang tinggi, karena tanpa demikian kita akan tertinggal dengan negara-negara lain khususnya dari sisi sumber daya manusia," ucapnya.
Baca juga: Freeport Indonesia kirim empat putra Papua belajar ke AS
Lebih lanjut, Prof Husni mengatakan bahwa di berbagai negara maju, indeks prestasi kumulatif (IPK) bukanlah merupakan satu-satunya ukuran untuk bisa meraih sukses di masa kerja.
"Tetapi bagaimana kita memiliki sertifikat-sertifikat kompetensi, bagaimana kita memiliki keahlian-keahlian yang standar," kata Prof Husni.
Sementara, Direktur Jendral Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (SDPPI Kominfo) Ir Ismail, yang ikut serta membuka secara resmi kegiatan tersebut di Unram, berharap agar peserta yang sudah mendapatkan sertifikasi dari program "Digital Talent Scholarship 2019" dapat langsung diserap ke dunia kerja.
Dalam acara tersebut, diberikan pula materi terkait Pendidikan Kewarganegaraan dan Pancasila oleh Direktur Perlindungan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Brigjen Pol Herwan Chaidir.
Baca juga: Universitas Pelita Harapan berikan beasiswa bagi mahasiswa baru
Dengan dihadiri 98 peserta dari kalangan penerima "Digital Talent Scholarship 2019" dan perwakilan dari beberapa universitas di wilayah regional Bali-Nusra antara lain, dari Universitas Udayana, Universitas Sumbawa, Universitas Kupang dan universitas wilayah timur lainnya, pembukaan digelar pada Senin (8/7), di Gedung Rektorat Unram.
Dalam sambutannya yang diterima Antara di Mataram, Senin, Rektor Unram Prof Lalu Husni, mengatakan, "Digital Talent Scholarship 2019" ini merupakan program beasiswa pelatihan intensif yang digelar selama dua bulan dengan beasiswa yang ditawarkan, yaitu pelatihan "Artificial Intelligence" dan "Big Data Analytics".
"Jadi pada revolusi industri 4.0, kita dituntut agar menguasai literasi, yaitu 'Data Literation', 'Human Literation' dan 'Technologi Literation'," kata Prof Husni.
Dia menjelaskan bahwa "Data Literation" merupakan teori untuk memahami dan mengolah "big data" yang tersedia di dunia digital. Sedangkan "Technologi Literation" adalah teori untuk memahami mekanika kerja dari instrumen yang ada di teknologi informasi itu agar bisa memberikan manfaat pada kehidupan, salah satunya adalah "Artificial Intelegent" (kecerdasan buatan).
"Kemudian 'Human Literation' adalah bagaimana manusia dituntut untuk siap, bekerja keras, inovasi dan berdaya saing yang tinggi, karena tanpa demikian kita akan tertinggal dengan negara-negara lain khususnya dari sisi sumber daya manusia," ucapnya.
Baca juga: Freeport Indonesia kirim empat putra Papua belajar ke AS
Lebih lanjut, Prof Husni mengatakan bahwa di berbagai negara maju, indeks prestasi kumulatif (IPK) bukanlah merupakan satu-satunya ukuran untuk bisa meraih sukses di masa kerja.
"Tetapi bagaimana kita memiliki sertifikat-sertifikat kompetensi, bagaimana kita memiliki keahlian-keahlian yang standar," kata Prof Husni.
Sementara, Direktur Jendral Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (SDPPI Kominfo) Ir Ismail, yang ikut serta membuka secara resmi kegiatan tersebut di Unram, berharap agar peserta yang sudah mendapatkan sertifikasi dari program "Digital Talent Scholarship 2019" dapat langsung diserap ke dunia kerja.
Dalam acara tersebut, diberikan pula materi terkait Pendidikan Kewarganegaraan dan Pancasila oleh Direktur Perlindungan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Brigjen Pol Herwan Chaidir.
Baca juga: Universitas Pelita Harapan berikan beasiswa bagi mahasiswa baru
Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019
Tags: