Jakarta (ANTARA) - Presiden RI kelima Megawati Soekarnoputri mengingatkan kembali gagasan Proklamator RI Soekarno soal perdamaian dunia, melalui pidatonya di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) tahun 1960 yakni mengajak seluruh negara-negara di dunia untuk bergandengan tangan bersama mewujudkan perdamaian dunia.

Megawati Soekarnoputri mengatakan hal itu saat menjadi pembicara kunci pada acara World Peace Forum (WPF) VIII, di Tsinghua University, Beijing, China, Senin (8/7), seperti dikutip tim PDI Perjuangan melalui siaran persnya.

Baca juga: Megawati bertemu tokoh internasional jelang pembukaan WPF VIII

Baca juga: Megawati: Musyawarah mufakat cara terbaik selesaikan pertentangan

Baca juga: Megawati ajak pemimpin dunia di WPF wujudkan cita-cita Bung Karno

Menurut Megawati Soekarnoputri, Soekarno sebagai bapak bangsa Indonesia, pernah menyampaikan gagasan perdamaian dunia melalui pidatonya di PBB tahun 1960. Melalui pidato berjudul "To Build the World Anew" tersebut, Soekarno menyerukan soal stabilisasi tatanan dunia baru yakni, pertanggungjawaban bersama, manajemen bersama, dan saling menguntungkan.

"Melaluin pidato tersebut, Bung Karno mengatakan, bahwa adalah tidak adil mengucilkan suatu negara dari pergaulan antar-bangsa," katanya.

Megawati menjelaskan, melalui pidato tersebut, Soekarno secara terbuka memperjuangkan, keanggotaan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di PBB, memperjuangkan penyatuan kembali rakyat di Korea, Vietnam, dan Afrika yang dipecah-belah oleh imperialis, juga memperjuangkan kemerdekaan Aljazair, serta kemerdekaan ekonomi bagi Kuba dan Laos. "Bung Karno mengajarkan bahwa perdamaian tidak dapat dipisahkan dari kemerdekaan," kata Megawati.

Ketua Umm DPP PDI Perjuangan itu menambahkan, Soekarno mengajarkan bahwa kemerdekaan adalah buah dari semangat pembebasan. "Spirit yang harus selalu hidup, tidak hanya untuk bangsa sendiri, tetapi juga bagi bangsa-bangsa lain. Maka, tidak ada yang perlu dikhawatirkan saat kita membantu memperjuangkan kemerdekaan dan perdamaian. Perjuangan untuk kedua hal tersebut senantiasa dibenarkan dan senantiasa benar," katanya.

Kepada rakyat Indonesia, Menurut Megawati, Soekarno juga mewariskan satu cita-cita, yaitu cita-cita tentang perdamaian untuk mencapai perdamaian dunia yang lebih baik, suatu dunia yang bebas dari sengketa dan ketegangan. "Suatu dunia di mana anak-anak dapat tumbuh dengan bangga dan bebas, suatu dunia di mana keadilan dan kesejahteraan berlaku untuk semua orang. Suatu dunia, di mana terdapat keadilan dan kemakmuran untuk semua orang. Suatu dunia, di mana kemanusiaan dapat mencapai kejayaannya yang penuh. Suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam dunia damai dan persaudaraan," jelas Megawati.

Di hadapan para peserta Forum Perdamaian Dunia VIII, dari puluhan negara di dunia itu, Megawati pun mengajak agar semuanya bersedia menjadi bagian dari perjuangan untuk mewujudkan cita-cita tersebut.

"Senandungkanlah nyanyian perdamaian di hati dan jiwa kita. Mari bergandengan tangan dalam semangat persaudaran dan solidaritas. Yakinlah, suatu hari kelak, pasti akan terbit matahari perdamaian, matahari emansipasi yang membawa terang ke seluruh penjuru dunia. Dunia baru tanpa penindasan," tandasnya.

Pada forum tersebut, turut hadir sebagai peserta adalah mantan Perdana Menteri Singapura Goh Chok Tong, mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai, mantan Perdana Menteri Belgia Herman Van Rompuy, dan mantan Menteri Luar Negeri Rusia Igor Ivanov.