Jakarta (ANTARA) - Pengamat politik Ade Reza Hariyadi menilai dinamika yang mulai muncul di dalam internal Partai Golkar bukan disebabkan kegagalan kepemimpinan Airlangga Hartarto atau faktor eksternal.

Menurutnya, dinamika politik di tubuh Golkar terjadi karena faktor persaingan internal merebut posisi strategis partai.

Baca juga: Pengamat: restu Jokowi jadi faktor caketum Golkar menangkan kontestasi

"Saya kira lebih kepada internal 'power struggle' yang didorong oleh akses terhadap kendali internal partai," kata Ade Reza Hariyadi di Jakarta, Senin.

Dia mengatakan secara umum terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan gejolak internal partai pasca-pilpres.

Ketiga faktor itu, yakni persaingan internal, kegagalan pengurus sebelumnya, serta faktor eksternal berupa campur tangan pemenang pilpres guna memastikan loyalitas partai terhadap pemerintahan ke depan.

Baca juga: Bambang Soesatyo: wajar Airlangga bawa DPD Golkar bertemu Presiden

Berdasarkan ketiga faktor itu, kata dia, gejolak internal Golkar kemungkinan besar terjadi atas dasar faktor pertama yakni persaingan internal, untuk merespons peluang mengakses kekuasaan pemerintahan pasca-pilpres.

Sebab, sejauh ini Golkar tampak solid dan loyal terhadap pemerintahan Jokowi terutama pada saat kampanye pilpres lalu.

Selain itu pencapaian Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto pada pemilu legislatif juga masuk kategori cukup baik, karena mampu mematahkan sejumlah prediksi lembaga survei pasca-kasus Setya Novanto.

Baca juga: Ketua DPP Golkar: Jokowi nyaman dengan kepemimpinan Airlangga