Jenewa (ANTARA) - Amerika Serikat tidak akan membiarkan warga Iran mengambil keuntungan kesepakatan nuklir bersejarah 2015, kata Wakil Presiden Iran Eshaq Jahangiri pada Senin, menurut Kantor Berita IRIB.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mundur dari kesepakatan nuklir 2015 antara Teheran dan kekuatan dunia tahun lalu dan kembali memberlakukan sanksi. Langkah tersebut bertujuan untuk menekan Iran agar melakukan perundingan soal program misil dan kebijakan kawasan mereka. Ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat meningkat setelah Republik Islam menembak jatuh 'drone' milik AS Juni lalu.

"Pihak Amerika tidak mengizinkan warga Iran mengambil keuntungan dari kesuksesan (kesepakatan nuklir) selama mereka terlibat (dalam kesepakatan nuklir) atau pun setelah mereka hengkang dari kesepakatan tersebut," kata Jahangiri, menurut IRIB.

Sumber: Reuters