Rio De Janeiro, Brasil (ANTARA) - Pelatih Peru Ricardo Gareca memuji pemain-pemainnya karena telah memberikan harapan kepada negara mereka setelah kalah 1-3 melawan Brasil pada final Copa America 2019, Minggu dini hari tadi. Gareca kemudian menyatakan tidak berminat melatih tim selain Peru sampai Piala Dunia 2022.
Gareca tidak menyesali hasil pertandingan melawan Brasil itu dan sportif mengakui Brasil memang superior.
"Yang paling penting adalah kami telah membuat orang bergembira dan kami tak boleh merasa berkecil hati, kami justru harus merasa kian kokoh," kata dia dalam jumpa pers.
"Kami sudah berada di jalur yang benar dalam membangun sebuah tim yang bisa mencapai tempat-tempat tinggi dan tetap di sana."
Baca juga: Kendati dikalahkan Brasil, pelatih yakin Peru di jalur yang benar
Gareca telah merevolusi Peru dengan transformasi dramatisnya dengan mengubah peruntungan Peru selama empat tahun melatih negara ini. Dia berhasil membawa Peru lolos ke putaran final Piala Dunia 2018 setelah 36 tahun menunggu. Kemudian, dia mengantarkan Peru ke final Copa America pertama negeri itu sejak 1975.
Gareca mengaku tak ingin ke mana-mana, sekalipun ke negeri asalnya, Argentina.
"Saya menghormati negara saya, saya cinta negara saya tetapi saya punya kontrak bersama Peru, negara yang telah memberi saya segalanya," kata dia.
"Apa pun yang terjadi saya menghormati kontrak dan saya punya satu kontrak sampai Piala Dunia (2022). Saya punya komitmen besar kepada Peru dan saya sangat menghormati negara ini, oleh karena itu saya tak ada peluang pergi ke mana-mana lagi."
Baca juga:Brasil atasi Peru 3-1, tuntaskan dahaga juara 12 tahun
Copa America 2019
Pelatih Peru tak mau pindah ke lain hati
8 Juli 2019 11:35 WIB
Pelatih Timnas Peru Ricardo Gareca (REUTERS/UESLEI MARCELINO)
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019
Tags: